Bali semakin populer dengan ajang Miss World
A
A
A
Sindonews.com - Perhelatan Miss World 2013, di Pulau Bali, harus dimanfaatkan untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya, dengan menjadikan kegiatan berskala internasional itu sebagai ajang promosi wisata gratis.
"Kegiatan dunia ini bakal mendatangkan keuntungan ekonomi bagi Bali," ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika, kepada wartawan, di Denpasar, Bali, Senin (2/9/2013).
Ditambahkan dia, kontes ratu ayu sejagat itu akan mendatangkan banyak wisatawan dari berbagai negara di belahan dunia. Karenanya, dia mengaku heran dengan segelintir orang yang mempersoalkan acara tersebut di Bali.
"Coba, apa yang salah dari Miss World? Mereka juga akan mempromosikan Bali kok," tukas mantan Kapolda NTT dan Papua ini.
Dia melanjutkan, para kontestan dari 136 negara itu akan mengikuti semua ketentuan yang ditetapkan, termasuk akan mempromosikan adat istiadat dan kebudayaan Bali.
"Mereka tentunya akan mengikuti dan mentaati semua etika, tata cara, dan tradisi Bali, sebagaimana ditekankan pihak penyelenggara," terangnya.
Menurutnya, jika ada yang menentang Miss World dengan berbagai dalih, seperti akan mengumbar aurat dan syahwat, hal itu sangat mengada-ada. Sebaliknya, bagi dia, kontes Miss World membawa keuntungan yang sanga besar bagi Bali dan Indonesia.
"Bagi Bali, tentunya bisa menjadi bahan promosi gratis, ada keuntungan ekonomi dari sisi promosi wisata dan lainnya," tukasnya.
"Kegiatan dunia ini bakal mendatangkan keuntungan ekonomi bagi Bali," ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika, kepada wartawan, di Denpasar, Bali, Senin (2/9/2013).
Ditambahkan dia, kontes ratu ayu sejagat itu akan mendatangkan banyak wisatawan dari berbagai negara di belahan dunia. Karenanya, dia mengaku heran dengan segelintir orang yang mempersoalkan acara tersebut di Bali.
"Coba, apa yang salah dari Miss World? Mereka juga akan mempromosikan Bali kok," tukas mantan Kapolda NTT dan Papua ini.
Dia melanjutkan, para kontestan dari 136 negara itu akan mengikuti semua ketentuan yang ditetapkan, termasuk akan mempromosikan adat istiadat dan kebudayaan Bali.
"Mereka tentunya akan mengikuti dan mentaati semua etika, tata cara, dan tradisi Bali, sebagaimana ditekankan pihak penyelenggara," terangnya.
Menurutnya, jika ada yang menentang Miss World dengan berbagai dalih, seperti akan mengumbar aurat dan syahwat, hal itu sangat mengada-ada. Sebaliknya, bagi dia, kontes Miss World membawa keuntungan yang sanga besar bagi Bali dan Indonesia.
"Bagi Bali, tentunya bisa menjadi bahan promosi gratis, ada keuntungan ekonomi dari sisi promosi wisata dan lainnya," tukasnya.
(san)