Mengapa lokalisasi Saritem kembali 'hidup'?
A
A
A
Sindonews.com - Aksi penembakan yang dilakukan Briptu J terhadap seorang tamu lokalisasi Saritem bernama Arif Tampubolon, menunjukan fakta baru jika ternyata hingga kini Saritem masih ada.
Padahal, lokalisasi Saritem sudah ditutup pada tahun 2007 lalu oleh Pemkot Bandung dan akan diubah fungsinya menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pusat keagaaman, pesantren.
Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, mengaku jika hal tersebut terkendala oleh pembebasan lahan. "Pembebasan lahan terus kita lakukan, memang ada beberapa rumah yang yang belum dibebaskan," kata Ayi kepada wartawan, Senin (2/9/2013).
Secara rinci, politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini belum tahu jumlah rumah atau luas tanah yang sudah dibebaskan. Namun dirinya berharap, Wali Kota baru, yakni Ridwan Kamil, bisa melanjutkannya.
Ayi juga berharap, pembebasan lahan nantinya juga bisa tetap dipergunakan menjadi RTH dan juga pusat keagaaman seperti pesantren.
"Mudah-mudahan bisa terus dilanjutkan dan menjadikan Saritem sebagai kawasan terpadu kegiatan keagamaan dan ruang pameran potensi ekonomi kreatif tiap kecamatan," bebernya.
Dalam kesempatan itu, wakil dari Dada Rosada ini berharap nantinya setelah berubah fungsi menjadi kawasan terpadu, Saritem bisa berubah nama.
Baca juga: Dorrr...Suara tembakan terdengar di lokalisasi Saritem
Padahal, lokalisasi Saritem sudah ditutup pada tahun 2007 lalu oleh Pemkot Bandung dan akan diubah fungsinya menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pusat keagaaman, pesantren.
Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, mengaku jika hal tersebut terkendala oleh pembebasan lahan. "Pembebasan lahan terus kita lakukan, memang ada beberapa rumah yang yang belum dibebaskan," kata Ayi kepada wartawan, Senin (2/9/2013).
Secara rinci, politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini belum tahu jumlah rumah atau luas tanah yang sudah dibebaskan. Namun dirinya berharap, Wali Kota baru, yakni Ridwan Kamil, bisa melanjutkannya.
Ayi juga berharap, pembebasan lahan nantinya juga bisa tetap dipergunakan menjadi RTH dan juga pusat keagaaman seperti pesantren.
"Mudah-mudahan bisa terus dilanjutkan dan menjadikan Saritem sebagai kawasan terpadu kegiatan keagamaan dan ruang pameran potensi ekonomi kreatif tiap kecamatan," bebernya.
Dalam kesempatan itu, wakil dari Dada Rosada ini berharap nantinya setelah berubah fungsi menjadi kawasan terpadu, Saritem bisa berubah nama.
Baca juga: Dorrr...Suara tembakan terdengar di lokalisasi Saritem
(rsa)