Kronologi polisi tembak pengunjung di lokalisasi Saritem

Sindonews.com - Perkelahian yang berujung pada penembakan di lokalisasi Saritem, di RW 7, Kecamatan Andir, Kota Bandung, disebutkan terjadi akibat kesalahpahaman.

Kapolsekta Andir, Kompol Janter Nainggolan, mengatakan dari informasi awal yang diterimanya, penembakan tersebut bermula dari perkelahian lima orang pengunjung lokalisasi.

“Disaat itu, ada satu anggota polisi datang bermaksud memisahkan. Tapi malah anggota (polisi) yang dikeroyok,” jelasnya, Sabtu (31/8/2013).

Dalam keadaan terpojok, lanjut dia, anggota itu pun sempat mengeluarkan senjata api dan memberikan tembakan peringatan ke udara. Namun hal itu tak digubris oleh lima orang yang tengah mengeroyoknya.

“Akhirnya senjata itu pun ditembakan ke kaki seorang korban,” katanya.

Akibat kejadian ini, satu orang korban terkena luka tembak di bagian kakinya. Sementara, polisi yang melerai perkelahian terluka di bagian wajah akibat dikeroyok korban.

“Jadi darah yang ada di depan polsek itu darah anggota (polisi). Kan tadi sempat dibawa ke polsek dulu. Kalau korban itu langsung dibawa ke RS Kebon Jati,” terangnya.

Saat ini, polisi dan para saksi yang terlibat dalam perkelahian itu sudah dibawa ke Sie Propam Polrestabes Bandung untuk dimintai keterangannya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di Rumah Sakit (RS) RS Kebon Jati yang berjarak sekira 500 meter dari lokasi, salah seorang petugas IGD membenarkan ada korban yang terkena luka tembak.

“Iya betul tadi masuk jam 06.00 pagi. Korban kena luka tembak di betis kiri. Tadi jam 09.00 dirujuk ke RS Hasan Sadikin karena ada pembedahan,” tukasnya.