Pilgub Jatim, KarSa dominasi suara di Kediri
A
A
A
Sindonews.com - Sejarah berulang. Santri pondok pesantren Lirboyo Kota Kediri kembali menjatuhkan Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Hasil perhitungan di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) lingkungan ponpes Lirboyo, mayoritas suara santri asuhan KH Idris Marzuki (Mbah Idris) kembali memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Realitas politik yang terjadi saat ini serupa dengan pilgub tahun 2008 silam, ketika pasangan KarSa menggulingkan pasangan Kaji (Khofifah-Moedjiono).
"Di TPS 11, pasangan KarSa mendapat 268 suara. Kemudian disusul pasangan Khofifah-Herman (Berkah) sebanyak 14 suara, pasangan Bambang-Said sebanyak dua suara dan pasangan Eggi-Sihat kosong," ujar anggota KPPS, Suproyo kepada SINDO, Kamis (29/8/2013) sore.
TPS 11 merupakan TPS Mbah Idris. Pengasuh Lirboyo juga menggunakan hak pilihnya. Ponpes Lirboyo merupakan pesantren terbesar di wilayah eks Karsidenan Kediri dengan memiliki lebih dari 12 ribu santri.
"Dari hak pilih 375, jumlah suara tidak sah di TPS 11 sebanyak 10," tambah Suproyo.
Dari data yang dihimpun, pasangan KarSa juga unggul mutlak di TPS 09. Yakni dengan memperoleh dukungan. sebanyak 173 suara. Membuntuti di belakang pasangan Berkah hanya mendapat 14 suara. Kemudian pasangan Bambang-Said dua suara dan pasangan Eggi-Sihat kosong.
Hasil yang sama juga terjadi di TPS 12. Pasangan KarSa mendulang 426 suara, pasangan Berkah tiga suara, dan pasangan Bambang-Said serta pasangan Eggi-Sihat sama-sama kosong. Sementara untuk suara tidak sah empat.
Untuk TPS 15, pasangan KarSa meraih mutlak 3.000 suara. Kemudian pasangan Berkah sebanyak 13 suara, pasangan Bambang-Said serta pasangan Eggi-Sihat sama-sama tidak mendapat dukungan. Sementara untuk suara tidak sah lima.
Kecuali di TPS 11, penghitungan suara Pilgub dilakukan lebih dulu daripada Pilwali. Sebab bersamaan dengan pilgub Jatim, Kota Kediri juga menggelar pemilihan calon walikota dan wakil wali kota.
"Di TPS 11 kita hitung Pilwali dulu. Sebab semuanya hasil kesepakatan saksi," tambah Ketua KPPS TPS 11 Murjono.
Hasil perhitungan di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) lingkungan ponpes Lirboyo, mayoritas suara santri asuhan KH Idris Marzuki (Mbah Idris) kembali memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Realitas politik yang terjadi saat ini serupa dengan pilgub tahun 2008 silam, ketika pasangan KarSa menggulingkan pasangan Kaji (Khofifah-Moedjiono).
"Di TPS 11, pasangan KarSa mendapat 268 suara. Kemudian disusul pasangan Khofifah-Herman (Berkah) sebanyak 14 suara, pasangan Bambang-Said sebanyak dua suara dan pasangan Eggi-Sihat kosong," ujar anggota KPPS, Suproyo kepada SINDO, Kamis (29/8/2013) sore.
TPS 11 merupakan TPS Mbah Idris. Pengasuh Lirboyo juga menggunakan hak pilihnya. Ponpes Lirboyo merupakan pesantren terbesar di wilayah eks Karsidenan Kediri dengan memiliki lebih dari 12 ribu santri.
"Dari hak pilih 375, jumlah suara tidak sah di TPS 11 sebanyak 10," tambah Suproyo.
Dari data yang dihimpun, pasangan KarSa juga unggul mutlak di TPS 09. Yakni dengan memperoleh dukungan. sebanyak 173 suara. Membuntuti di belakang pasangan Berkah hanya mendapat 14 suara. Kemudian pasangan Bambang-Said dua suara dan pasangan Eggi-Sihat kosong.
Hasil yang sama juga terjadi di TPS 12. Pasangan KarSa mendulang 426 suara, pasangan Berkah tiga suara, dan pasangan Bambang-Said serta pasangan Eggi-Sihat sama-sama kosong. Sementara untuk suara tidak sah empat.
Untuk TPS 15, pasangan KarSa meraih mutlak 3.000 suara. Kemudian pasangan Berkah sebanyak 13 suara, pasangan Bambang-Said serta pasangan Eggi-Sihat sama-sama tidak mendapat dukungan. Sementara untuk suara tidak sah lima.
Kecuali di TPS 11, penghitungan suara Pilgub dilakukan lebih dulu daripada Pilwali. Sebab bersamaan dengan pilgub Jatim, Kota Kediri juga menggelar pemilihan calon walikota dan wakil wali kota.
"Di TPS 11 kita hitung Pilwali dulu. Sebab semuanya hasil kesepakatan saksi," tambah Ketua KPPS TPS 11 Murjono.
(rsa)