Jelang Pilwalkot Probolinggo, beredar sembako politik
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Probolinggo, sembako politik mulai disebar ke masyarakat. Sebagian sembako tersebut, berisi stiker dan atribut salah satu pasangan calon Wali Kota Probolinggo.
Ketua Panwaslu Kota Probolinggo, Putut Gunawarman, mengungkapkan, hingga H-1 coblosan, pihaknya banyak menerima pengaduan dari masyarakat terkait pembagian sembako.
Hanya saja sebagian besar pemberi sembako tidak mengajak atau menyuruh penerima untuk mencoblos salah satu pasangan calon.
"Laporan pembagian beras itu inisiatif dari masyarakat. Tidak ada atribut atau ajakan untuk mencoblos salah satu pasangan cawali. Tapi ada beberapa laporan yang menyebut beras tersebut disertai atribut cawali," kata Putut Gunawarman, Rabu (28/8/2013).
Menurutnya, laporan masyarakat terkait pembagian sembako ini akan dievaluasi dan ditindaklanjuti. Karena meski tidak menyertakan atau mengajak untuk mencoblos salah satu pasangan calon, pembagian sembako menjelang proses politik ini sangat meresahkan masyarakat.
"Sembako politik ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Karena seluruh pasangan calon sudah bersepakat untuk mengikuti proses pilwali ini tanpa disertai tindakan-tindakan yang dapat mencoreng citra pesta demokrasi," tandasnya.
Pilwalkot Probolinggo yang bersamaan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim ini akan diikuti empat pasangan calon. Keempat pasangan calon tersebut yakni, Dewi Ratih – As’ad Anshari (DERAS) yang diusung Gerindra, PKNU, dan PKPI, Rukmini – Suhadak (HARUS PAS) yang diusung oleh PDIP, PKS, PAN, Partai Pelopor, dan Hanura, Zulkfli Khalik – Maksum Subani (ZAM-ZAM) diusung oleh Golkar, Demokrat, dan PPP serta Habib Hadi Zainal Abidin – Kusnan (HANDALANKU) diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua KPU Kota Probolinggo, Drs Sukirman WHP mengungkapkan, Pilwalkot Probolinggo ini akan diikuti sebanyak 164.611 pemilih yang terdiri dari 80.140 pemilih laki-laki dan 84.471 pemilih perempuan.
Para pemilih ini akan memberikan hak politiknya di 342 tempat pemunguta suara (TPS) yang tersebar di 5 kecamatan dan 29 kelurahan.
"Kami optimis partisipasi dan kesadaran politik masyarakat sudah semakin baik. Karena kami sudah optimal melakukan sosialisasi baik Pilwalkot maupun pilgub," kata Sukirman.
Ketua Panwaslu Kota Probolinggo, Putut Gunawarman, mengungkapkan, hingga H-1 coblosan, pihaknya banyak menerima pengaduan dari masyarakat terkait pembagian sembako.
Hanya saja sebagian besar pemberi sembako tidak mengajak atau menyuruh penerima untuk mencoblos salah satu pasangan calon.
"Laporan pembagian beras itu inisiatif dari masyarakat. Tidak ada atribut atau ajakan untuk mencoblos salah satu pasangan cawali. Tapi ada beberapa laporan yang menyebut beras tersebut disertai atribut cawali," kata Putut Gunawarman, Rabu (28/8/2013).
Menurutnya, laporan masyarakat terkait pembagian sembako ini akan dievaluasi dan ditindaklanjuti. Karena meski tidak menyertakan atau mengajak untuk mencoblos salah satu pasangan calon, pembagian sembako menjelang proses politik ini sangat meresahkan masyarakat.
"Sembako politik ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Karena seluruh pasangan calon sudah bersepakat untuk mengikuti proses pilwali ini tanpa disertai tindakan-tindakan yang dapat mencoreng citra pesta demokrasi," tandasnya.
Pilwalkot Probolinggo yang bersamaan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim ini akan diikuti empat pasangan calon. Keempat pasangan calon tersebut yakni, Dewi Ratih – As’ad Anshari (DERAS) yang diusung Gerindra, PKNU, dan PKPI, Rukmini – Suhadak (HARUS PAS) yang diusung oleh PDIP, PKS, PAN, Partai Pelopor, dan Hanura, Zulkfli Khalik – Maksum Subani (ZAM-ZAM) diusung oleh Golkar, Demokrat, dan PPP serta Habib Hadi Zainal Abidin – Kusnan (HANDALANKU) diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua KPU Kota Probolinggo, Drs Sukirman WHP mengungkapkan, Pilwalkot Probolinggo ini akan diikuti sebanyak 164.611 pemilih yang terdiri dari 80.140 pemilih laki-laki dan 84.471 pemilih perempuan.
Para pemilih ini akan memberikan hak politiknya di 342 tempat pemunguta suara (TPS) yang tersebar di 5 kecamatan dan 29 kelurahan.
"Kami optimis partisipasi dan kesadaran politik masyarakat sudah semakin baik. Karena kami sudah optimal melakukan sosialisasi baik Pilwalkot maupun pilgub," kata Sukirman.
(lns)