Jadi saksi, Yadi nginap 2 malam di Polrestabes Bandung
A
A
A
Sindonews.com - Yadi Supardi (16), pemuda yang dijadikan saksi dalam kasus penjambretan Sisca Yofie tewas mengaku punya pengalaman paling mendebarkan.
Selain sempat menyaksikan langsung Sisca mengejar jambret, dirinya juga sempat menginap selama dua hari di Gedung Satreskrim Polrestabes Bandung pasca kejadian.
Ia dijemput polisi Sabtu 10 Agustus atau 5 hari pasca meninggalnya Sisca. Saat itu sekitar pukul 19.00 WIB, lima orang polisi berpakaian preman mendatanginya di pos security dekat sebuah hotel yang tidak jauh dari kos Sisca.
"Kaget, lagi diem di pos tiba-tiba datang pak polisi. Sempet ditanya-tanya, terus saya dibawa ke TKP (kos Sisca) untuk menjelaskan apa yang saya lihat waktu itu," tutur Yadi, Jumat (23/8/2013).
Karena takut bercampur panik, Yadi sempat bingun ketika disuruh menjelaskan apa yang dilihatkan waktu itu. "Pusing polisi itu yang ngomong semua secara bersamaan, jadi saya iya-iya aja," jelasnya.
Setelah melakukan reka ulang di TKP, Yadi pun langsung dibawa ke Mapolrestabes Bandung untuk dimintai keterangannya sebagai saksi.
Yadi yang tak lagi panik pun akhirnya menceritakan jika dirinya tidak melihat adanya pembacokan di depan kosan dan hanya melihat saat Sisca mengejar pelaku.
Selama berada di Gedung Satrekrim, Yadi secara berulang ditanya mengenai kronologi yang dilihatnya oleh penyidik yang berbeda.
"Sempet diriung (dikepung) sama banyak polisi, sekitar 10 orangan. Mereka nanya ke saya secara bersama-sama, sempet bingung, tapi disana (Polrestabes) pikiran udah tenang jadi saya ceritain sesuai dengan yang kemarin rekontruksi," bebernya.
Di saat pemeriksaan itu, Yadi pun sempat diperlihatkan wajah tersangka Ade melalui sebuah kaca yang hanya bisa dilihat dari satu arah.
Dan di saat itu pun Yadi mengiyakan jika orang yang dilihatnya sama dengan orang yang dilihatnya saat kejadian penjambretan.
Ditanya apakah selama dua hari di Mapolrestabes Bandung polisi memberikan tekanan kepada dirinya. Yadi mengaku jika dia hanya sempat kebingungan karena ditanya secara bersama-sama dengan materi yang sama.
"Polisinya baik, cuma nyanya aja yang bingung. Di sana saya dikasih makan dan dibebaskan, tapi pas saya minta pulang sempet engak boleh. Tapi akhirnya Senin saya diantar pulang juga," ucapnya.
Kesaksian Yadi pun usai setelah pada Kamis 22 Agustus lalu dirinya diminta hadir dan menjadi saksi dalam rekontruksi yang digelar pihak kepolisian.
Selain sempat menyaksikan langsung Sisca mengejar jambret, dirinya juga sempat menginap selama dua hari di Gedung Satreskrim Polrestabes Bandung pasca kejadian.
Ia dijemput polisi Sabtu 10 Agustus atau 5 hari pasca meninggalnya Sisca. Saat itu sekitar pukul 19.00 WIB, lima orang polisi berpakaian preman mendatanginya di pos security dekat sebuah hotel yang tidak jauh dari kos Sisca.
"Kaget, lagi diem di pos tiba-tiba datang pak polisi. Sempet ditanya-tanya, terus saya dibawa ke TKP (kos Sisca) untuk menjelaskan apa yang saya lihat waktu itu," tutur Yadi, Jumat (23/8/2013).
Karena takut bercampur panik, Yadi sempat bingun ketika disuruh menjelaskan apa yang dilihatkan waktu itu. "Pusing polisi itu yang ngomong semua secara bersamaan, jadi saya iya-iya aja," jelasnya.
Setelah melakukan reka ulang di TKP, Yadi pun langsung dibawa ke Mapolrestabes Bandung untuk dimintai keterangannya sebagai saksi.
Yadi yang tak lagi panik pun akhirnya menceritakan jika dirinya tidak melihat adanya pembacokan di depan kosan dan hanya melihat saat Sisca mengejar pelaku.
Selama berada di Gedung Satrekrim, Yadi secara berulang ditanya mengenai kronologi yang dilihatnya oleh penyidik yang berbeda.
"Sempet diriung (dikepung) sama banyak polisi, sekitar 10 orangan. Mereka nanya ke saya secara bersama-sama, sempet bingung, tapi disana (Polrestabes) pikiran udah tenang jadi saya ceritain sesuai dengan yang kemarin rekontruksi," bebernya.
Di saat pemeriksaan itu, Yadi pun sempat diperlihatkan wajah tersangka Ade melalui sebuah kaca yang hanya bisa dilihat dari satu arah.
Dan di saat itu pun Yadi mengiyakan jika orang yang dilihatnya sama dengan orang yang dilihatnya saat kejadian penjambretan.
Ditanya apakah selama dua hari di Mapolrestabes Bandung polisi memberikan tekanan kepada dirinya. Yadi mengaku jika dia hanya sempat kebingungan karena ditanya secara bersama-sama dengan materi yang sama.
"Polisinya baik, cuma nyanya aja yang bingung. Di sana saya dikasih makan dan dibebaskan, tapi pas saya minta pulang sempet engak boleh. Tapi akhirnya Senin saya diantar pulang juga," ucapnya.
Kesaksian Yadi pun usai setelah pada Kamis 22 Agustus lalu dirinya diminta hadir dan menjadi saksi dalam rekontruksi yang digelar pihak kepolisian.
(lns)