Polisi: Relawan Jerman diduga tewas overdosis miras

Jum'at, 23 Agustus 2013 - 20:24 WIB
Polisi: Relawan Jerman...
Polisi: Relawan Jerman diduga tewas overdosis miras
A A A
Sindonews.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) menduga penyebab kematian Lukas Becksteet (19), relawan berkewarganegaraan Jerman, karena terlalu banyak mengonsumsi minuman keras (miras). Namun demikian, kepastian penyebab kematiannya belum didapat, pasalnya polisi sejauh ini belum melakukan autopsi jenazah korban.

Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno, mengatakan berdasarkan visum luar yang dilakukan tim medis diduga korban meninggal karena terlalu banyak minum miras.

“Pemeriksaan sementara itu. Namun ada beberapa yang mungkin menjadi penyebabnya, namun itu baru bisa dibuktikan secara autopsi. Kami sudah hubungi keluarganya melalui kedutaan menanyakan keberatan atau tidak dilakukan autopsi,” ungkapnya saat ditemui di Mapolda Jawa Tengah, Jumat (23/8/2013).

Walaupun permintaan itu sudah dikirim, kata Dwi, pihaknya belum menerima respon dari pihak keluarga. Apakah menyetujui permintaan autopsi oleh penyidik atau tidak.

“Tentunya kami masih berharap hari ini mendapat informasi dari keluarganya untuk bisa diautopsi, ini keperluan penyidikan untuk mengetahui penyebab kematiannya. keterangan yang didapat, korban dibawa ke rumah sakit dalam keadaan muntah – muntah, dan sudah diupayakan pertolongan medis, termasuk pernafasan itu, tapi tidak tertolong,” bebernya.

Dwi mengatakan bahwa korban merupakan relawan asing. Korban sering mengajar Bahasa Inggris. Di Jawa Tengah, kata dia, memang ada beberapa relawan seperti itu.

“Korban ini belum berkeluarga. Terkait izin tinggal, kami masih koordinasi dengan imigrasi. Bisa dikroscek. Memang ditemukan luka di kepala, tapi indikasi penganiayaan atau tidak, itu tadi bisa dijawab dengan dilakukannya autopsi,” terangnya.

Terpisah, Kepala Sub Bidang Kedokteran Kepolisian Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jawa Tengah, AKBP Sumy Hastry Purwanti, mengatakan terkait insiden seperti ini langkah autopsi sangat diperlukan.

“Karena bisa menjawab dugaan – dugaan yang ada. Penyebab kematiannya bisa diketahui, dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini juga untuk keperluan proses penyidikan,” tambah dokter spesialis forensik yang juga anggota Tim Disaster Victim Identification (DVI) ini.

Sebelumnya diberitakan, korban tewas dalam perawatan di RSUP Dr Kariadi Semarang, Kamis (22/8/2013) dini hari. Dua hari sebelumnya, korban diketahui menggelar pesta miras jenis Whisky bersama teman – temannya di Hotel Pandaranan Semarang.

Malam harinya, korban mendadak kejang dan muntah – muntah, sempat dibawa ke RSUP Dr Kariadi Semarang, namun akhirnya tidak tertolong. Informasi yang didapat, korban adalah relawan Dejavato Foundation. Seorang rekan korban sesama relawan yang dimintai keterangan di Polrestabes Semarang mengatakan masa tugas korban sudah berakhir sejak 2 Agustus 2013.

Baca berita terkait relawan Jerman tewas di sini
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7030 seconds (0.1#10.140)