Ratusan tempat jajanan sekolah di Karawang tak laik

Jum'at, 23 Agustus 2013 - 16:56 WIB
Ratusan tempat jajanan...
Ratusan tempat jajanan sekolah di Karawang tak laik
A A A
Sindonews.com - Tempat jajanan pangan sekolah di Kabupaten Karawang dinilai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang, dinilai masih memprihatinkan.

Pasalnya, sekira 200 Sekolah Dasar (SD) di Karawang dinyatakan belum memiliki tempat dagangan jajanan sekolah yang laik. Hal tersebut diungkapkan Kasie Pengawasan Obat dan Makanan Dinkes Kabupaten Karawang, M Alwi.

"Kalau untuk setingkat sekolah dasar masih memprihatinkan, karena belum ada tempat yang laik. Sementara pedagang jajanan sekolah pun belum ada yang menetap, kebanyakan mereka nomaden. Sedang sekolah yang memiliki tempat yang laik hanya beberapa sekolah saja," ujar Alwi kepada SINDO, Jumat (23/8/2013).

Dikatakannya, tempat yang laik sangat penting terhadap kesehatan makanan. Pasalnya, kebersihan tempat berpengaruh pada hygienitas dan sanitasi makanan yang akan di konsumsi oleh anak-anak.

"Apalagi anak-anak kan belum dapat memilah mana makanan yang laik dikonsumsi dan tidak," ujarnya.

Oleh karena itu, iapun mengimbau kepada pihak sekolah untuk memberikan tempat yang laik bagi para pedagang jajanan sekolah dan menyeleksi makanan jajanan sekolah bagi anak-anak.

"Setiap sekolah dapat menempatkan pedagang di tempat yang laik dan memberikan tempat akses bagi pedagang makanan dan membatasi pedagang makanan yang kurang baik, termasuk akses murid untuk membeli makanan yang laik untuk di konsumsi. Karena, sekolah memiliki peran yang lebih dominan dalam hal tersebut.".

"Minimal ada air yang mengalir yang cukup untuk pencucian, selain itu tempat cuci juga minimal tiga ember untuk membilas peralatan, makanan yang tersedia harus d tempat tertutup, tempat penjualan pun harus bersih dan tertutup," sambungnya.

Sementara itu Bupati Karawang, Ade Swara, mengatakan pihaknya menginginkan adanya satu langkah yang efektif dari dinkes, Badan POM dan Disdik. "Hal itu sudah disampaikan, cuman secara masifnya belum," katanya.

Hanya saja, lanjutnya, para pedagang masih belum mengerti dengan cara hygien tersebut. Sehingga upaya penertiban harus dilakukan secara masif dan terintigrasi. "Ada penertiban untuk tempat-tempat jualan di sekolah. Namun begitu makanan higienis ini harus di dukung oleh seluruh elemen masyarakat," katanya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2571 seconds (0.1#10.140)