Kompolnas minta Polri sterilkan peredaran senjata ilegal

Kompolnas minta Polri sterilkan peredaran senjata ilegal
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Kepolisian Indonesia (Kompolnas) meminta Polri untuk menseterilkan peredaran sejata api (senpi) ilegal di tengah masyarakat.
"Jika peredaran senpi ilegal bisa dimusnahkan, penembakan terhadap polisi tidak akan terjadi," tegas Komisioner Kompolnas M Nasser kepada SINDO di Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Upaya antisipasi Polri tidak cukup dengan melakukan razia, namun harus dimusnahkan alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan oleh kelompok kriminal itu.
"Alat yang dijadikannya senpi ilegal, ya itu harus disterilkan," ujarnya.
Lebih jauh ia menegaskan, aksi penembakan anggota polisi yang marak terjadi akibat adanya dendam pihak tertentu terhadap korp Bayangkara itu.
Menurut dia, pelaku penembakan itu adalah kelompok yang pernah mendapatkan perlakuan keras dari polisi, sehingga mereka dendam dan melancarkan aksinya.
"Ada kemungkinan dilakukan oleh kelompok teroris, organisasi yang sering berseberangan dengan polisi atau bisa jadi kelompok kriminal lainnya," tegas Nasser.
"Jika peredaran senpi ilegal bisa dimusnahkan, penembakan terhadap polisi tidak akan terjadi," tegas Komisioner Kompolnas M Nasser kepada SINDO di Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Upaya antisipasi Polri tidak cukup dengan melakukan razia, namun harus dimusnahkan alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan oleh kelompok kriminal itu.
"Alat yang dijadikannya senpi ilegal, ya itu harus disterilkan," ujarnya.
Lebih jauh ia menegaskan, aksi penembakan anggota polisi yang marak terjadi akibat adanya dendam pihak tertentu terhadap korp Bayangkara itu.
Menurut dia, pelaku penembakan itu adalah kelompok yang pernah mendapatkan perlakuan keras dari polisi, sehingga mereka dendam dan melancarkan aksinya.
"Ada kemungkinan dilakukan oleh kelompok teroris, organisasi yang sering berseberangan dengan polisi atau bisa jadi kelompok kriminal lainnya," tegas Nasser.
(lal)