Kuasa hukum: Keluarga percaya Sisca dijambret
A
A
A
Sindonews.com - Misteri keterlibatan aktor intelektual di balik tewasnya Sisca Yofie, masih misterius. Namun, pihak keluarga mengaku mempercayai, jika Sisca hanya menjadi korban penjambretan.
Kuasa Hukum Keluarga Sisca, Mohammad Tohir mengatakan, setelah pihaknya dihubungi oleh keluarga Sisca, pada 17 Agustus 2013, seluruh keluarga mengaku mempercayai Sisca hanya menjadi korban penjambretan.
"Sampai saat ini yang kami percayai, ini kasus Curas sesuai Pasal 365 ayat 4. Tapi, jika ada perkembangan lainnya, akan terus kita ikuti," jelas Tohir, kepada wartawan, Kamis (22/8/2013).
Yang jelas, lanjut Tohir, pihaknya menterahkan hasil penyelidikan terhadap pihak kepolisian. Namun, jika ada masyarakat yang merasa ragu atau mempunyai informasi, bisa langsung datang kepada pihak keluarga dan langsung menyampaikannya.
Pihaknya memastikan, dalam kasus ini tidak ada tekanan apapun, baik dari dalam maupun luar, terkait kasus yang menyebakna korban tewas.
"Keluarga memang tidak biasa menghadapi media. Dan ini bukan lagi urusan sosial publik, tapi ada kaitannya dengan hukum. Itu jangan sampai salah bicara," bebernya.
Pihaknya berharap, kasus ini segera terungkap dengan transparan dan jujur. Meski saat ini banyak keraguan, namun pihaknya tetap berpegang teguh pada azas praduga tak bersalah.
"Besok semua keluarga akan datang ke rekonstruksi. Rencananya kami satu jam sebelum rekontruksi sudah di sana (TKP)," tukasnya.
Kuasa Hukum Keluarga Sisca, Mohammad Tohir mengatakan, setelah pihaknya dihubungi oleh keluarga Sisca, pada 17 Agustus 2013, seluruh keluarga mengaku mempercayai Sisca hanya menjadi korban penjambretan.
"Sampai saat ini yang kami percayai, ini kasus Curas sesuai Pasal 365 ayat 4. Tapi, jika ada perkembangan lainnya, akan terus kita ikuti," jelas Tohir, kepada wartawan, Kamis (22/8/2013).
Yang jelas, lanjut Tohir, pihaknya menterahkan hasil penyelidikan terhadap pihak kepolisian. Namun, jika ada masyarakat yang merasa ragu atau mempunyai informasi, bisa langsung datang kepada pihak keluarga dan langsung menyampaikannya.
Pihaknya memastikan, dalam kasus ini tidak ada tekanan apapun, baik dari dalam maupun luar, terkait kasus yang menyebakna korban tewas.
"Keluarga memang tidak biasa menghadapi media. Dan ini bukan lagi urusan sosial publik, tapi ada kaitannya dengan hukum. Itu jangan sampai salah bicara," bebernya.
Pihaknya berharap, kasus ini segera terungkap dengan transparan dan jujur. Meski saat ini banyak keraguan, namun pihaknya tetap berpegang teguh pada azas praduga tak bersalah.
"Besok semua keluarga akan datang ke rekonstruksi. Rencananya kami satu jam sebelum rekontruksi sudah di sana (TKP)," tukasnya.
(san)