Pasutri nyaris tewas diserang babi hutan
A
A
A
Sindonews.com - Pasangan suami istri (Pasutri), Tabroni (61) dan istrinya Rusmini (58), warga Desa Simpang Sari, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), nyaris tewas setelah mendapatkan serangan dari babi hutan seukuran anak sapi.
Mereka pun mendapatkan luka cukup parah dan harus dilarikan ke RSUD Sekayu, Rabu (21/8/2013). Sang Istri, Rusmini, mengalami luka di bagian dada dan perut dan suaminya mendapat luka di kedua kakinya.
Menurut Tabroni saat diwawancarai di RSUD Sekayu mengatakan peristiwa nahas itu terjadi sekira pukul 07.00 WIB. Saat itu, dia bersama istrinya pergi ke kebun karet untuk menyadap. Di tempat tersebut, dia dan istri terpisah tempat namun tidak terlalu berjauhan.
Tidak berapa lama, tiba-tiba Tabroni mendengar jeritan istrinya yang ternyata diserang babi hutan. “Aku dengar istri aku menjerit kesakitan, setelah aku dekat rupanya ada babi hutan yang menyerang istri aku,” ungkap Tabroni didampingi anaknya Desi.
Melihat kondisi tersebut, Tabroni langsung mengambil kayu sebesar lengan untuk memukul babi tersebut. Namun belum sempat dipukul babi hutan yang ngamuk itu justru menyerang Tabroni dengan menyeruduk dan menggigit kakinya.
Tabronipun menjerit kesakitan namun dia pun membalas dengan memukulkan kayu ke arah babi hutan itu. Merasa ada perlawanan tersebut, babi hutan sempat mengurangi serangan. Tak mau menjadi bulan-bulanan, Tabroni lalu memukulkan kembali kayu ke arah babi tersebut. Babi tersebutpun berlari dan dia berteriak kepada warga sekitarnya.
Warga yang melihat kejadian langsung mengejar babi hutan tersebut namun babinya cepat masuk ke dalam hutan dan tidak berhasil ditangkap warga.
“Babinya cukup besar seperti anak sapi dan bagian lehernya ada warna putih. Begitu aku pukul dia kesakitan dan lari ke dalam hutan,” terangnya.
Menurut anak korban, Desi, luka ibunya Rusmini lebih parah daripada luka ayahnya karena kabarnya harus dirujuk ke Palembang. Sedangkan kondisi ayahnya setelah digigit babi hutan itu harus mendapatkan luka jahitan cukup banyak karena lututnya robek.
“Kata Ibu tiba-tiba saja babi itu menyerang dan menggigitnya, “ imbuh Desi.
Mereka pun mendapatkan luka cukup parah dan harus dilarikan ke RSUD Sekayu, Rabu (21/8/2013). Sang Istri, Rusmini, mengalami luka di bagian dada dan perut dan suaminya mendapat luka di kedua kakinya.
Menurut Tabroni saat diwawancarai di RSUD Sekayu mengatakan peristiwa nahas itu terjadi sekira pukul 07.00 WIB. Saat itu, dia bersama istrinya pergi ke kebun karet untuk menyadap. Di tempat tersebut, dia dan istri terpisah tempat namun tidak terlalu berjauhan.
Tidak berapa lama, tiba-tiba Tabroni mendengar jeritan istrinya yang ternyata diserang babi hutan. “Aku dengar istri aku menjerit kesakitan, setelah aku dekat rupanya ada babi hutan yang menyerang istri aku,” ungkap Tabroni didampingi anaknya Desi.
Melihat kondisi tersebut, Tabroni langsung mengambil kayu sebesar lengan untuk memukul babi tersebut. Namun belum sempat dipukul babi hutan yang ngamuk itu justru menyerang Tabroni dengan menyeruduk dan menggigit kakinya.
Tabronipun menjerit kesakitan namun dia pun membalas dengan memukulkan kayu ke arah babi hutan itu. Merasa ada perlawanan tersebut, babi hutan sempat mengurangi serangan. Tak mau menjadi bulan-bulanan, Tabroni lalu memukulkan kembali kayu ke arah babi tersebut. Babi tersebutpun berlari dan dia berteriak kepada warga sekitarnya.
Warga yang melihat kejadian langsung mengejar babi hutan tersebut namun babinya cepat masuk ke dalam hutan dan tidak berhasil ditangkap warga.
“Babinya cukup besar seperti anak sapi dan bagian lehernya ada warna putih. Begitu aku pukul dia kesakitan dan lari ke dalam hutan,” terangnya.
Menurut anak korban, Desi, luka ibunya Rusmini lebih parah daripada luka ayahnya karena kabarnya harus dirujuk ke Palembang. Sedangkan kondisi ayahnya setelah digigit babi hutan itu harus mendapatkan luka jahitan cukup banyak karena lututnya robek.
“Kata Ibu tiba-tiba saja babi itu menyerang dan menggigitnya, “ imbuh Desi.
(rsa)