Ratusan warga Berbah diduga keracunan daging kambing
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 110 orang warga Karangwetan, Tegaltirto, Berbah Sleman diduga keracunan makanan setelah menyantap daging kambing acara sukuran pamitan naik haji. Warga mendadak mual, panas, dingin, diare, muntah dan pusing.
Untuk memastikan hal tersebut, selain dengan mengobati warga, baik dengan rawat inap di rumah sakit, maupun rawat jalan. Instansi terkait juga sudah mengambil sampel sisa makanan, feses dan air untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala bagian humas Pemkab Sleman Endah Sri Widiastuti mengatakan dugaan terjadinya keracunan daging kambing tersebut, berawal saat Minggu 18 Agustus lalu warga setempat mengadakan pengajian pamitan haji.
Salah satu hidangan dalam acara itu, yakni tongseng kambing. Gejala keracunan sendiri tidak langsung dirasakan warga setelah menyantap hidangan tersebut.
“Pada pukul 18.00 WIB ada warga yang menyantap tongseng kambing tersebut merasakan sakit dengan gejala mual , panas , dingin, diare , muntah dan pusing,” kata Endah, Selasa (20/8/2013)
Kemudian pada Senin (19/8) warga yang merasakan gejala yang sama terus bertambah, yakni ada 50 orang, kemudian Selasa (20/8) bertambah lagi 75 orang.
Warga tersebut selanjutnya dibawa ke rumah sakti terdekat untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan medis. Dari jumlah itu, tiga warga harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Sisanya pengobatan rawat jalan.
“Dari pemeriksaan medis satu hingga dua hari diharapkan warga yang diduga keracunan tersebut 1 sudah sembuh,” paparnya.
Kapolsek Berbah Kompol Ano Sutiasno menjelaskan meski kejadian itu terjadi Minggu, namun peristiwa tersebut baru dilaporkan Selasa (20/8). Sebagai tindaklanjut atas laporan tersebut, langsung melakukan penyelidikan, terutama untuk mengetahui penyebabnya.
Di antaranya dengan membawa sampel makanan ke Puskesma dan balai POM serta memeriksa warga, baik yang mengadakan acara tersebut maupun warga lainnya.
“Karena itu, kami belum bisa memastikan apa penyebab dugaan keracunan tersebut,” katanya.
Untuk memastikan hal tersebut, selain dengan mengobati warga, baik dengan rawat inap di rumah sakit, maupun rawat jalan. Instansi terkait juga sudah mengambil sampel sisa makanan, feses dan air untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala bagian humas Pemkab Sleman Endah Sri Widiastuti mengatakan dugaan terjadinya keracunan daging kambing tersebut, berawal saat Minggu 18 Agustus lalu warga setempat mengadakan pengajian pamitan haji.
Salah satu hidangan dalam acara itu, yakni tongseng kambing. Gejala keracunan sendiri tidak langsung dirasakan warga setelah menyantap hidangan tersebut.
“Pada pukul 18.00 WIB ada warga yang menyantap tongseng kambing tersebut merasakan sakit dengan gejala mual , panas , dingin, diare , muntah dan pusing,” kata Endah, Selasa (20/8/2013)
Kemudian pada Senin (19/8) warga yang merasakan gejala yang sama terus bertambah, yakni ada 50 orang, kemudian Selasa (20/8) bertambah lagi 75 orang.
Warga tersebut selanjutnya dibawa ke rumah sakti terdekat untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan medis. Dari jumlah itu, tiga warga harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Sisanya pengobatan rawat jalan.
“Dari pemeriksaan medis satu hingga dua hari diharapkan warga yang diduga keracunan tersebut 1 sudah sembuh,” paparnya.
Kapolsek Berbah Kompol Ano Sutiasno menjelaskan meski kejadian itu terjadi Minggu, namun peristiwa tersebut baru dilaporkan Selasa (20/8). Sebagai tindaklanjut atas laporan tersebut, langsung melakukan penyelidikan, terutama untuk mengetahui penyebabnya.
Di antaranya dengan membawa sampel makanan ke Puskesma dan balai POM serta memeriksa warga, baik yang mengadakan acara tersebut maupun warga lainnya.
“Karena itu, kami belum bisa memastikan apa penyebab dugaan keracunan tersebut,” katanya.
(lns)