Parade seni & budaya OPM di Papua tak berizin
A
A
A
Sindonews.com - Kendati tidak mendapatkan izin polisi, massa Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pimpinan Arnoldus Kocu tetap menggelar unjuk rasa, di Jalan Salasa Namudat. Aksi demonstrasi itu, digelar sekira pukul 11.00 Wita.
Tidak tanggung-tanggung, aksi massa ini melibatkan 1.200 orang. Dalam aksinya, massa menggelar parade seni budaya dengan mengunakan pakaian adat, serta spanduk, bendera, dan pamplet.
Dalam aksinya, massa mendukung peresmian kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dilakukan hari ini, di Belanda. Sebelumnya, para simpatisan OPM ini telah mengajukan permohonan izin ke ke polisi. Namun, mereka tetap tidak mendapatkan izin dari pihak terkait.
Aksi massa ini mendapatkan pengawalan ketat aparat TNI-Polri, di tiga kawasan pasar dan bandara. Mulai dari sebelah timur Pasar Danaweria, dan Kampung Gewwerpe. Sebelah utara, di Jalan Fakfak-Kokas yang merupakan jalan masuk ke dalam kota, semua diblokir aparat.
Kendati pengamanan sudah cukup ketat, aparat tetap kecolongan. Dari arah yang tidak diduga, dari sebelah utara, massa yang menggunakan sepuluh truk masuk ke dalam kota dan menuju Jalan Salasa Namudat.
Tidak ada aparat yang mengantisipasi hal tersebut. Ketika sudah berada di Jalan Salasa Namudat, kelompok massa yang berasal dari ketiga penjuru lainnya, yakni timur, barat, dan utara, langsung memaksakan diri untuk masuk dan bergabung dengan rekan mereka.
Setelah semua berada di lokasi, aksi parade pegelaran seni budaya pun dimulai. Kemudian, aparat datang untuk melakukan pengamanan sambil menunggu perintah dari pimpinan.
Tidak tanggung-tanggung, aksi massa ini melibatkan 1.200 orang. Dalam aksinya, massa menggelar parade seni budaya dengan mengunakan pakaian adat, serta spanduk, bendera, dan pamplet.
Dalam aksinya, massa mendukung peresmian kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dilakukan hari ini, di Belanda. Sebelumnya, para simpatisan OPM ini telah mengajukan permohonan izin ke ke polisi. Namun, mereka tetap tidak mendapatkan izin dari pihak terkait.
Aksi massa ini mendapatkan pengawalan ketat aparat TNI-Polri, di tiga kawasan pasar dan bandara. Mulai dari sebelah timur Pasar Danaweria, dan Kampung Gewwerpe. Sebelah utara, di Jalan Fakfak-Kokas yang merupakan jalan masuk ke dalam kota, semua diblokir aparat.
Kendati pengamanan sudah cukup ketat, aparat tetap kecolongan. Dari arah yang tidak diduga, dari sebelah utara, massa yang menggunakan sepuluh truk masuk ke dalam kota dan menuju Jalan Salasa Namudat.
Tidak ada aparat yang mengantisipasi hal tersebut. Ketika sudah berada di Jalan Salasa Namudat, kelompok massa yang berasal dari ketiga penjuru lainnya, yakni timur, barat, dan utara, langsung memaksakan diri untuk masuk dan bergabung dengan rekan mereka.
Setelah semua berada di lokasi, aksi parade pegelaran seni budaya pun dimulai. Kemudian, aparat datang untuk melakukan pengamanan sambil menunggu perintah dari pimpinan.
(san)