Parade Sewu Kupat lestarikan tradisi Sunan Muria

Kamis, 15 Agustus 2013 - 16:33 WIB
Parade Sewu Kupat lestarikan tradisi Sunan Muria
Parade Sewu Kupat lestarikan tradisi Sunan Muria
A A A
Sindonews.com - Ribuan warga Kudus berdesak-desakan di Kawasan Wisata Taman Ria Colo, Kudus. Mereka memperebutkan ketupat yang diarak dalam Parade Sewu Kupat Kanjeng Sunan Muria.

Kegiatan yang digelar H+7 Lebaran ini, merupakan salah satu tradisi yang diwariskan oleh salah satu penyebar Islam di Tanah Jawa tersebut.

Warga yang datang di acara Parade Sewu Kupat Kanjeng SUnan Muria, ini tidak hanya berasal dari wilayah Kudus saja. Namun juga dari kabupaten tetangga, seperti Jepara, Pati, Rembang, Semarang, bahkan Bali.

Berdasarkan pengamatan langsung wartawan di lokasi, ribuan warga tampak memadati kawasan Colo, sejak pagi hari. Selain mengikuti acara Parade Sewu Kupat, warga juga menyempatkan diri berziarah ke makam Sunan Muria yang merupakan salah satu Walisongo.

Prosesi Parade Sewu Kupat, diawali dari arak-arakan sejumlah gunungan, berisi kupat dan hasil bumi. Berbagai gunungan itu diarak dan menempuh jarak sejauh 1,2 kilometer dari makam Sunan Muria menuju kawasan wisata Colo. Gunungan itu, sedianya akan diberi doa terlebih dulu oleh tokoh agama setempat.

Namun, belum sempat diberi doa, warga yang memang sudah merangsek ke tempat gunungan berusaha mengambil kupat dan hasil bumi yang ditempel di gunungan tersebut. Pihak panitia pun berusaha menenangkan massa. Sempat terjadi dorong-dorongan antar warga dan panitia.

Saat doa yang dibacakan oleh tokoh agama setempat rampung, gunungan tersebut pun langsung diperebutkan warga.

Kepala Desa Colo Demung Falah Parade Sewu Kupat ini sudah berjalan lama. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Sunan Muria yang merupakan salah satu penyebar Islam di Tanah Jawa.

“Ke depan kita akan terus berupaya agar pelaksanaan Parade Sewu KUpat ini berjalan lebih baik,” kata Demung, kepada wartawan, di Kudus, Kamis (15/8/2013).

Bupati Kudus Musthofa berharap, kearifan lokal ini terus lestari hingga ratusan tahun ke depan. Sejumlah infrastruktur terkait kawasan wisata religi Sunan Muria maupun Parade Sewu Kupat akan diperbaiki dan dimaksimalkan.

“Misalnya lahan parkir akan kita perluas. Ini penting agar anak cucu kita tidak hanya sekedar tahu soal sejarah saja, namun juga meneladani perjuangan Sunan Muria,” tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6347 seconds (0.1#10.140)