Hati-hati, angin kumbang ancam Cirebon

Kamis, 15 Agustus 2013 - 13:29 WIB
Hati-hati, angin kumbang...
Hati-hati, angin kumbang ancam Cirebon
A A A
Sindonews.com - Angin kumbang dan cuaca panas dikatakan sedang mengancam wilayah Cirebon selama beberapa hari ke depan. Akibatnya, sejumlah nelayan memilih tak melaut. Ancaman penyakit pun patut diwaspadai masyarakat.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cirebon Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Pujiono, mengatakan saat ini angin yang cukup kencang atau dikenal dengan angin kumbang tengah bertiup di pantura Indramayu dan Cirebon. Terutama di kawasan pantura Indramayu dan Cirebon yang terletak di dataran rendah dan dekat dengan pantai.

Akibatnya, angin timur yang saat ini bertiup akan langsung menghantam daratan tanpa pegunungan yang menghalangi. Tiupan angin kencang pun diingatkan dia berpotensi menimbulkan bahaya, warga harus mewaspadai kemungkinan terjadinya pohon tumbang.

"Hindari berteduh di bawah pohon rindang, apalagi yang usianya sudah tua karena bisa saja roboh akibat angin kencang," tutur dia, Kamis (15/8/2013).

Tak hanya angin kencang, suhu udara panas juga belakangan menyelimuti warga Cirebon. BMKG sendiri mencatat, suhu di pantura saat ini berkisar 32-33 derajat celcius.

"Suhu udara seperti ini bisa membuat seseorang dehidrasi," tambah dia.

Suhu udara yang panas seperti sekarang pun menimbulkan banyak debu yang berterbangan di udara yang dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, nelayan di perairan jawa juga diimbau tidak melaut terlebih dulu.

"Gelombang laut jawa saat ini mencapai 2-3 meter, berbahaya untuk nelayan," tegas dia.

Sementara itu, sejak beberapa hari terakhir nelayan di Samadikun, Kota Cirebon, memilih tak melaut akibat angin selatan yang bertiup kencang tersebut. Salah satu nelayan, Suketi (40), memilih memperbaiki jaringnya di rumah.

"Anginnya sedang kencang, saya tidak mau ambil risiko maksa ke laut," kata dia.

Dia menyatakan kondisi semacam itu lumrah terjadi saat musim angin selatan. Karena cuaca tak bersahabat itu, sejumlah nelayan seperti dirinya pun kemudian beralih profesi sementara waktu, di antaranya sebagai penarik becak ataupun tukang parkir.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Raharjo, menyebutkan, musim seperti ini menimbulkan potensi penyakit bagi masyarakat. Diantaranya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), chikungunya, pernapasan, maupun batuk pilek.

"Khusus DBD sampai minggu ke-32 tahun ini sekira 560 kasus. Masyarakat kami ingatkan menjaga diri dan mewaspadai ancaman penyakit," kata dia.

Dia meminta masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga, istirahat yang cukup dan menjaga kebersihan lingkungan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1541 seconds (0.1#10.140)