Mayoritas sekolah di Blitar belum terima buku kurikulum 2013
A
A
A
Sindonews.com - Mayoritas pelajar di Kabupaten Blitar belum mengenal buku pelajaran kurikulum pendidikan 2013. Sebab hingga kini bantuan buku (kurikulum 2013) masih diperuntukkan bagi sejumlah sekolah yang terpilih sebagai pilot project pendidikan.
"Karena jumlahnya terbatas, banyak sekolah yang belum mendapat bantuan buku dari kementerian tersebut," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Romelan, kepada wartawan, Rabu (14/8/2013).
Tercatat dari 42 lembaga SMP Negeri di Kabupaten Blitar, hingga kini baru lima lembaga yang menerima dropping buku Kurikulum 2013.
Lima sekolah yang tertunjuk tersebut diantaranya SMPN Binangun, SMPN 1 Garum, SMPN Srengat 1 dan 2. Sementara dari 7 lembaga SMA, baru tiga yang mendapat bantuan buku. Begitu juga dengan SMK, baru tiga lembaga yang memperoleh bantuan buku. Yakni diantaranya SMKN Kesamben dan SMKN Nglegok.
Dengan kondisi ini, diakui Romelan, masih banyak sekolah di Kabupaten Blitar yang belum bisa menjalankan kurikulum pendidikan 2013.
"Sampai saat ini pembelajaran di sekolah masih menggunakan buku kurikulum 2012. Tentu isinya berbeda, namun kami optimis siswa bisa menyesuaikan," jelasnya.
Sejauh ini, dinas belum berencana mengajukan bantuan buku. Konsentrasi masih terfokus pada usulan anggaran pelatihan guru sebesar Rp500 juta. "Pelatihan ini untuk persiapan menghadapi kurikulum baru," terangnya.
Romelan menegaskan, situasi yang ada dipastikan tidak akan mempengaruhi hasil ujian nasional tahun 2014. Sebab sebelum ujian dilaksanakan akan ada penyesuaian yang akan dilakukan dinas.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib, mengatakan seyogyanya dinas segera memikirkan solusi bagaimana seluruh pelajar di Kabupaten Blitar bisa mengenyam buku kurikulum 2013.
"Sebab jika mengenal dan mempelajari sejak dini, tentu para siswa akan lebih siap dalam menghadapi kurikulum baru tersebut," ujarnya.
"Karena jumlahnya terbatas, banyak sekolah yang belum mendapat bantuan buku dari kementerian tersebut," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Romelan, kepada wartawan, Rabu (14/8/2013).
Tercatat dari 42 lembaga SMP Negeri di Kabupaten Blitar, hingga kini baru lima lembaga yang menerima dropping buku Kurikulum 2013.
Lima sekolah yang tertunjuk tersebut diantaranya SMPN Binangun, SMPN 1 Garum, SMPN Srengat 1 dan 2. Sementara dari 7 lembaga SMA, baru tiga yang mendapat bantuan buku. Begitu juga dengan SMK, baru tiga lembaga yang memperoleh bantuan buku. Yakni diantaranya SMKN Kesamben dan SMKN Nglegok.
Dengan kondisi ini, diakui Romelan, masih banyak sekolah di Kabupaten Blitar yang belum bisa menjalankan kurikulum pendidikan 2013.
"Sampai saat ini pembelajaran di sekolah masih menggunakan buku kurikulum 2012. Tentu isinya berbeda, namun kami optimis siswa bisa menyesuaikan," jelasnya.
Sejauh ini, dinas belum berencana mengajukan bantuan buku. Konsentrasi masih terfokus pada usulan anggaran pelatihan guru sebesar Rp500 juta. "Pelatihan ini untuk persiapan menghadapi kurikulum baru," terangnya.
Romelan menegaskan, situasi yang ada dipastikan tidak akan mempengaruhi hasil ujian nasional tahun 2014. Sebab sebelum ujian dilaksanakan akan ada penyesuaian yang akan dilakukan dinas.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib, mengatakan seyogyanya dinas segera memikirkan solusi bagaimana seluruh pelajar di Kabupaten Blitar bisa mengenyam buku kurikulum 2013.
"Sebab jika mengenal dan mempelajari sejak dini, tentu para siswa akan lebih siap dalam menghadapi kurikulum baru tersebut," ujarnya.
(rsa)