Suhu udara di Yogya malam hari capai 18 derajat celcius
A
A
A
Sindonews.com - Suhu udara malam hari di Yogyakarta beberapa hari terakhir terasa dingin karena mencapai suhu rendah 18 derajat celcius. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksi dalam kondisi cuaca normal suhu dingin masih akan memasuki puncaknya pada titik terendah hingga mencapai 16 derajat celcius pada September mendatang.
Kasi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Tony Agus Wijaya menerangkan, suhu udara dingin ini dipengaruhi sinar matahari yang sampai ke bumi dapat lebih mudah terpantul kembali ke angkasa tanpa tertahan di permukaan bumi ketika cuaca. Hal itu terjadi karena adanya gangguan cuaca jangka pendek yakni badai tropis di Filipina yang berdampak berkurangnya uap air.
"Minggu kemarin saja 20 derajat celcius dan nanti tambah dingin pada awal musim kemarau September nanti," terangnya kepada SINDO, Rabu (14/8/2013).
Tony menegaskan, Agustus ini sudah masuk puncak musim kemarau. Biasanya dalam kondisi normal, selama bulan Agustus suhu udara terasa nyaman pada suhu rendah 24 derajat celcius.
"Kalau siang saat ini cenderung normal yakni 31 derajat celcius," tandasnya.
Kasi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Tony Agus Wijaya menerangkan, suhu udara dingin ini dipengaruhi sinar matahari yang sampai ke bumi dapat lebih mudah terpantul kembali ke angkasa tanpa tertahan di permukaan bumi ketika cuaca. Hal itu terjadi karena adanya gangguan cuaca jangka pendek yakni badai tropis di Filipina yang berdampak berkurangnya uap air.
"Minggu kemarin saja 20 derajat celcius dan nanti tambah dingin pada awal musim kemarau September nanti," terangnya kepada SINDO, Rabu (14/8/2013).
Tony menegaskan, Agustus ini sudah masuk puncak musim kemarau. Biasanya dalam kondisi normal, selama bulan Agustus suhu udara terasa nyaman pada suhu rendah 24 derajat celcius.
"Kalau siang saat ini cenderung normal yakni 31 derajat celcius," tandasnya.
(rsa)