Gubernur Sultra: Penghargaan ini untuk Sulawesi Tenggara
A
A
A
Sindonewsw.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menganugerahkan penghargaan Bintang Mahaputera Utama Bidang Pembangunan kepada Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam.
Nur Alam pun tidak bisa menutupi kegembiraannya atas penghargaan yang diterima bersama Muhammad Sani dan Hasan Basri Agus.
"Ini adalah reward yang amat sangat tinggi nilainya buat kami, sekaligus spirit didalam untuk memacu kinerja, tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur pemerintahan daerah untuk melayani masyarakat dan melakukan pembangunan," kata Nur Alam di Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Nur Alam menyakini apa yang diraihnya ini adalah akumulasi dari sebuah proses perjalanan panjang penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan di Sulawesi Tenggara yang mencapai 49 tahun.
"Bahkan tahun ini dalam perjalanan untuk ulang tahun emas yang ke 50, goalnya kami memperoleh Bintang Maha Putra. Ini salah satu kulminasi penilaian pemerintah terhadap pemerintah daerah," tambahnya.
Nur Alam kembali menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara untuk periode kedua pemerintahannya dari tahun 2013 hingga 2018. Keberhasilannya mendapatkan Bintang Mahaputera Utama Bidang Pembangunan, karena Nur Alam dinilai berhasil dalam membangun Sulawesi Tenggara.
"Jika dilihat dari indikator ekonomi, pada tahun 2008 awal kami melaksanakan tugas sebagai gubernur pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara kurang lebih 8,4 persen, di tahun 2012 itu tumbuh menjadi 10,10 persen," tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, telah terjadi penurunan angka kemiskinan di Sulawesi Tenggara, "Pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin dari 21,33 persen turun menjadi 13,7 persen, kurang lebih 8 persen terjadi penurunan. Angka pengangguran terbuka mengalami penurunan kurang lebih 100 persen selama 5 tahun, dari 6,9 persen turun menjadi 3,1 persen," tandasnya.
Dengan demikian, kata dia, angka kemiskinan menurun dan ekonomi tumbuh serta pengangguran terbuka mengalami penurunan secara drastis.
"Ini juga diikuti oleh investasi yang makin meningkat dari 23,2 persen menjadi 30,47 persen. Artinya bahwa minat investor untuk masuk ke daerah menanamkan modalnya mengalami peningkatan," ungkapnya.
Bahkan, menurut Nur Alam daya saing ekonomi Sulawesi Tenggara berdasarkan investasi nasional Singapura pada tahun lalu berada pada posisi 21 dari 33 provinsi. "Tahun ini meningkat menjadi peringkat ke 18 dari 33 provinsi di Indonesia," pungkasnya.
Nur Alam pun tidak bisa menutupi kegembiraannya atas penghargaan yang diterima bersama Muhammad Sani dan Hasan Basri Agus.
"Ini adalah reward yang amat sangat tinggi nilainya buat kami, sekaligus spirit didalam untuk memacu kinerja, tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur pemerintahan daerah untuk melayani masyarakat dan melakukan pembangunan," kata Nur Alam di Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Nur Alam menyakini apa yang diraihnya ini adalah akumulasi dari sebuah proses perjalanan panjang penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan di Sulawesi Tenggara yang mencapai 49 tahun.
"Bahkan tahun ini dalam perjalanan untuk ulang tahun emas yang ke 50, goalnya kami memperoleh Bintang Maha Putra. Ini salah satu kulminasi penilaian pemerintah terhadap pemerintah daerah," tambahnya.
Nur Alam kembali menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara untuk periode kedua pemerintahannya dari tahun 2013 hingga 2018. Keberhasilannya mendapatkan Bintang Mahaputera Utama Bidang Pembangunan, karena Nur Alam dinilai berhasil dalam membangun Sulawesi Tenggara.
"Jika dilihat dari indikator ekonomi, pada tahun 2008 awal kami melaksanakan tugas sebagai gubernur pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara kurang lebih 8,4 persen, di tahun 2012 itu tumbuh menjadi 10,10 persen," tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, telah terjadi penurunan angka kemiskinan di Sulawesi Tenggara, "Pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin dari 21,33 persen turun menjadi 13,7 persen, kurang lebih 8 persen terjadi penurunan. Angka pengangguran terbuka mengalami penurunan kurang lebih 100 persen selama 5 tahun, dari 6,9 persen turun menjadi 3,1 persen," tandasnya.
Dengan demikian, kata dia, angka kemiskinan menurun dan ekonomi tumbuh serta pengangguran terbuka mengalami penurunan secara drastis.
"Ini juga diikuti oleh investasi yang makin meningkat dari 23,2 persen menjadi 30,47 persen. Artinya bahwa minat investor untuk masuk ke daerah menanamkan modalnya mengalami peningkatan," ungkapnya.
Bahkan, menurut Nur Alam daya saing ekonomi Sulawesi Tenggara berdasarkan investasi nasional Singapura pada tahun lalu berada pada posisi 21 dari 33 provinsi. "Tahun ini meningkat menjadi peringkat ke 18 dari 33 provinsi di Indonesia," pungkasnya.
(stb)