Bapak kos ragu Sisca Yofie jadi korban jambret
Bapak kos ragu Sisca Yofie jadi korban jambret
A
A
A
Sindonews.com - Meski pihak kepolisian telah berhasil mengungkap dan menangkap pelaku penjambretan terhadap Sisca Yofie. Namun hal tersebut masih diragukan oleh bapak kos tempat dimana Sisca tinggal selama ini.
“Kalau jambret kan enggak ada barangnya yang hilang. Kalungnya masih ada kok. Kecuali dompetnya enggak tahu ada di mana. Tapi enggak tahu lah, apa pun motifnya itu urusan polisi yang harusnya ngungkap,” ucap bapak kost, Sinurat (70) kepada wartawan.
Meski demikian, pihaknya berharap polisi membeberkan segala motif dan pelaku yang tega melakukan aksi kejahatan terhadap anak kostnya tersebut.
“Dia itu (Sisca) orangnya baik. Saya ingin tahu apa betul dia dibunuh atau dijambret. Keadilan harus ditegakan, saya percaya polisi mampu. Kita berdoa saja,” tuturnya.
Sunirat mengaku, saat ini, kamar kost yang sebelumnya ditempati oleh Sisca masih belum bisa dibuka. Pasalnya, saat ini kamar tersebut masih dalam pengawasan pihak kepolisian.
Lebih lanjut, Sinurat mengaku saat kejadian dirinya dan keluarga tak menyangka Sisca akan pulang cepat. Kedatangan Sisca pun tak terdengar mengingat posisi dirinya dan sang istri tengah menonton TV diruang tengah yang jaraknya cukup jauh dari pagar depan rumah.
“Saya tidak mendengar orang minta tolong atau jeritan. Lalu anak saya keluar dan melihat mobil Sisca ada diluar gerbang. Anak saya lalu memanggil-manggil Sisca, tidak ada sahutan. Lalu meneleponnya, tetapi teleponnya tidak aktif,” jelasnya.
Akihirnya dengan inisiatif sendiri, anak Sinurat pun memasukan mobil Sisca ke halaman rumah. Selang beberapa jam, keluarganya pun dibuat kaget dengan kedatanan pihak kepolisian yang menanyakan apakah Sisca seorang penghuni kost di tempatnya. “Barulah di situ tahu Sisca jadi korban,” tukasnya.
Saat ini, pihak kepolisian telah berhasil menangkap A dan W sebagai pelaku penjambretan terhadap Sisca. Dari pengakuan keduanya, Sisca saat kejadian tidak diseret melainkan tak sengaja terseret karena saat melakukan perlawanan tubuh Sisca terjatuh hingga rambutnya tersangkut di gear motor.
“Kalau jambret kan enggak ada barangnya yang hilang. Kalungnya masih ada kok. Kecuali dompetnya enggak tahu ada di mana. Tapi enggak tahu lah, apa pun motifnya itu urusan polisi yang harusnya ngungkap,” ucap bapak kost, Sinurat (70) kepada wartawan.
Meski demikian, pihaknya berharap polisi membeberkan segala motif dan pelaku yang tega melakukan aksi kejahatan terhadap anak kostnya tersebut.
“Dia itu (Sisca) orangnya baik. Saya ingin tahu apa betul dia dibunuh atau dijambret. Keadilan harus ditegakan, saya percaya polisi mampu. Kita berdoa saja,” tuturnya.
Sunirat mengaku, saat ini, kamar kost yang sebelumnya ditempati oleh Sisca masih belum bisa dibuka. Pasalnya, saat ini kamar tersebut masih dalam pengawasan pihak kepolisian.
Lebih lanjut, Sinurat mengaku saat kejadian dirinya dan keluarga tak menyangka Sisca akan pulang cepat. Kedatangan Sisca pun tak terdengar mengingat posisi dirinya dan sang istri tengah menonton TV diruang tengah yang jaraknya cukup jauh dari pagar depan rumah.
“Saya tidak mendengar orang minta tolong atau jeritan. Lalu anak saya keluar dan melihat mobil Sisca ada diluar gerbang. Anak saya lalu memanggil-manggil Sisca, tidak ada sahutan. Lalu meneleponnya, tetapi teleponnya tidak aktif,” jelasnya.
Akihirnya dengan inisiatif sendiri, anak Sinurat pun memasukan mobil Sisca ke halaman rumah. Selang beberapa jam, keluarganya pun dibuat kaget dengan kedatanan pihak kepolisian yang menanyakan apakah Sisca seorang penghuni kost di tempatnya. “Barulah di situ tahu Sisca jadi korban,” tukasnya.
Saat ini, pihak kepolisian telah berhasil menangkap A dan W sebagai pelaku penjambretan terhadap Sisca. Dari pengakuan keduanya, Sisca saat kejadian tidak diseret melainkan tak sengaja terseret karena saat melakukan perlawanan tubuh Sisca terjatuh hingga rambutnya tersangkut di gear motor.
(rsa)
Explore More