Bapak kos: Sisca Yofie tertutup
A
A
A
Sindonews.com - Kematian Sisca Yofie secara tiba-tiba dan dengan cara tak wajar nampaknya membawa duka mendalam bagi keluarga tempat Sisca selama ini kos, di Jalan Setra Indah Utara No 11, Kota Bandung.
Menurut pemilik kos, Sinurat, sosok Sisca digambarkan sebagai wanita yang tertutup. Meskipun tertutup, Sisca dikenal sebagai pribadi yang baik dan sopan.
“Sisca itu orangnya tertutup tapi baik dan sopan. Bahkan kami sendiri sudah menganggap seperti anak sendiri. Istri saya juga sampai nangis pas melayat,” kata pemilik kost, Sinurat (70), kepada wartawan, Selasa (13/8/2013).
Karena sifatnya yang tertutup, Sinurat pun baru mengetahui latar belakang keluarga dan pendidikan Sisca saat melayat ke rumah duka dan bertemu dengan kakak Sisca.
Dari ketarangan kakaknya itu, diketahui jika Sisca adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sementara, Sisca juga tercatat sebagai lulusan Teknik Sipil di Universitas Parahyangan (UNPAR) Bandung.
“Saudaranya enggak tau kalau Sisca kost di sini. Mereka juga sempat kaget,” tuturnya.
Sehari-hari, kata Sinurat, Sisca selalu pergi kerja sekira pukul 07.30 WIB dan pulang di atas pukul 19.00 WIB. Sementara, Sabtu-Minggu, Sisca selalu berada di tempat kostnya.
Sinurat memastikan, jika selama 1,5 tahun kost Sisca tidak pernah membawa teman perempuan terlebih seorang laki-laki.
“Dia orangnya sangat mandiri. Selama kost di sini, tidak pernah ia kehabisan makanan. Dan kami tidak pernah makan bareng, ia selalu membawa makanan sendiri,” jelasnya.
Saking akrabnya dengan keluarga, Sinurat pun mengenang Sisca yang selalu menggodanya saat dirinya tengah berduaan bersama sang istri di ruang tengah untuk menonton TV. “Duh lagi bermesraan nih,” kenang Sinurat menirukan godaan Sisca.
Bahkan saking mandirinya, saat harga BBM naik, Sisca pun tanpa diminta tiba-tiba menaikan harga sewa kamar kostnya sendiri yang semula Rp400ribu menjad Rp500ribu.
Kenangan-kenangan itu pun seolah sirna setelah ajal menjemput Sisca pada 5 Agustus lalu dengan cara tragis. Sisca mengalami tindak kriminalitas penjambretan yang berujung pada pembacokan dan terseret oleh pelaku hingga akhirnya meninggal dunia saat perjalanan menuju RS Hasan Sadikin.
Menurut pemilik kos, Sinurat, sosok Sisca digambarkan sebagai wanita yang tertutup. Meskipun tertutup, Sisca dikenal sebagai pribadi yang baik dan sopan.
“Sisca itu orangnya tertutup tapi baik dan sopan. Bahkan kami sendiri sudah menganggap seperti anak sendiri. Istri saya juga sampai nangis pas melayat,” kata pemilik kost, Sinurat (70), kepada wartawan, Selasa (13/8/2013).
Karena sifatnya yang tertutup, Sinurat pun baru mengetahui latar belakang keluarga dan pendidikan Sisca saat melayat ke rumah duka dan bertemu dengan kakak Sisca.
Dari ketarangan kakaknya itu, diketahui jika Sisca adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sementara, Sisca juga tercatat sebagai lulusan Teknik Sipil di Universitas Parahyangan (UNPAR) Bandung.
“Saudaranya enggak tau kalau Sisca kost di sini. Mereka juga sempat kaget,” tuturnya.
Sehari-hari, kata Sinurat, Sisca selalu pergi kerja sekira pukul 07.30 WIB dan pulang di atas pukul 19.00 WIB. Sementara, Sabtu-Minggu, Sisca selalu berada di tempat kostnya.
Sinurat memastikan, jika selama 1,5 tahun kost Sisca tidak pernah membawa teman perempuan terlebih seorang laki-laki.
“Dia orangnya sangat mandiri. Selama kost di sini, tidak pernah ia kehabisan makanan. Dan kami tidak pernah makan bareng, ia selalu membawa makanan sendiri,” jelasnya.
Saking akrabnya dengan keluarga, Sinurat pun mengenang Sisca yang selalu menggodanya saat dirinya tengah berduaan bersama sang istri di ruang tengah untuk menonton TV. “Duh lagi bermesraan nih,” kenang Sinurat menirukan godaan Sisca.
Bahkan saking mandirinya, saat harga BBM naik, Sisca pun tanpa diminta tiba-tiba menaikan harga sewa kamar kostnya sendiri yang semula Rp400ribu menjad Rp500ribu.
Kenangan-kenangan itu pun seolah sirna setelah ajal menjemput Sisca pada 5 Agustus lalu dengan cara tragis. Sisca mengalami tindak kriminalitas penjambretan yang berujung pada pembacokan dan terseret oleh pelaku hingga akhirnya meninggal dunia saat perjalanan menuju RS Hasan Sadikin.
(rsa)