Bus tergelincir, puluhan penumpang luka
A
A
A
Sindonews.com - Lantaran tak mampu menahan beban saat menghindari truk tronton bermuatan eskavator saat mendaki di kawasan Tingarabui, Dusun Tadui, Desa Bambu. Bus berukuran 3/4 dengan penumpang 42 orang, bernomor polisi DW 7777 A, tergelincir di tengah hujan.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, sejumlah penumpang mengalami luka, dan barang belanjaan mereka yang disimpan dalam bagasi, dan di atas bus terpental di sekitar lokasi.
Diantara penumpang yang mengalami luka parah, antara lain seorang anak berusia 11 tahun, Warda (11). Dia mengalami luka patah lengan sebelah kiri, ketika hendak menuju Pare-Pare dari Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), bersama orang tuanya.
Korban lainnya adalah Irwan (58). Dia harus mengalami masa kritis akibat benturan yang cukup keras di bagian kepala sebelah kirinya. Setelah mendapat penanganan medis yang rata-rata siswa praktik sekolah keperawatan, Irwan kemudian dibawa ke ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Mamuju.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, bus asal Manado, Sulut, ini akan menuju Makassar, Sulsel. Sekitar 17 kilometer sebelah utara Kota Mamuju, bus nahas itu sempat terhenti ditanjakan Tingarabui yang memiliki kemiringan sekitar 40 derajat. Kejadiannya, berada sekitar enam meter di belokan yang tanjakannya semakin landai, sekitar 45 derajat.
Salah seorang penumpang selamat, Andi Usman mengungkapkan, bus sempat berhenti sesaat truk tronton tidak mampu melalui tanjakan. Dengan beban cukup berat, perlahan truk nampak mundur.
"Di depan bus, atau di belakang truk ada sebuah kendaraan pribadi. Melihat kondisi ini, kendaraan itu berinisiatif melambung dan selamat. Truk kemudian berhenti. Namun bus tidak mampu menahan beban dan perlahan mundur. Jalan malam itu memang terlihat licin. Hampir semua penumpang sedang tidur, kecuali saya yang duduk di depan," tutur penumpang tujuan Pare-Pare ini usai mendapat perawatan.
Usman melanjutkan, sopir nampak sudah berusaha menginjak rem dan handrem. Namun bus terus saja mundur. Kondektur dan beberapa awak bus turun dan mengganjal bus dengan balok. Hingga empat kali, usaha itu gagal.
Melihat ada tiga kendaraan roda dua di belakang bus, sopir kemudian memutar stir ke arah kanan. Mungkin, katanya, bus hendak dihentikan dengan disandarkan di tebing sebelah kanan.
"Belum sampai di tebing, bus tiba-tiba oleng dan terguling ke sebelah kiri. Di sini banyak penumpang berteriak kaget. Saya berusaha tetap sadar, hingga ada yang mengeluarkan saya dari bus," terangnya.
Salah seorang warga, Darmin mengatakan, hujan yang tidak terlalu deras membuat jalanan licin. Sebelumnya, sudah banyak motor yang tergelincir. Beruntung selamat. "Saya tidak tahu persis kejadiannya. Ke lokasi karena mendengar suara benda keras jatuh," ungkapnya.
Selang beberapa menit kemudian, seluruh korban berhasil dievakuasi oleh tim SARDA Sulbar yang langsung ke lokasi setelah mendapat pemberitahuan dari warga. Mereka juga berusaha membalikkan mobil ke posisi semula dengan menggunakan tali.
Setelah proses ini berhasil, bus hampir saja menewaskan banyak warga yang ada di sekitar lokasi. Sebab setelah berada di posisi normal, bus tiba-tiba meluncur deras. Beruntung warga sempat menghindar, termasuk seorang anak-anak yang segera ditarik orang tuanya.
Mesin bus tiba-tiba menyala dan berbelok ke kiri. Sebanyak 12 motor di lokasi hancur ditabrak. Hingga berita ini disusun, belum ada keterangan resmi dari aparat. Bahkan, sopir dan awaknya tidak terlihat di lokasi. Muncul dugaan mereka segera diamankan petugas Polsek Mamunyu.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, sejumlah penumpang mengalami luka, dan barang belanjaan mereka yang disimpan dalam bagasi, dan di atas bus terpental di sekitar lokasi.
Diantara penumpang yang mengalami luka parah, antara lain seorang anak berusia 11 tahun, Warda (11). Dia mengalami luka patah lengan sebelah kiri, ketika hendak menuju Pare-Pare dari Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), bersama orang tuanya.
Korban lainnya adalah Irwan (58). Dia harus mengalami masa kritis akibat benturan yang cukup keras di bagian kepala sebelah kirinya. Setelah mendapat penanganan medis yang rata-rata siswa praktik sekolah keperawatan, Irwan kemudian dibawa ke ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Mamuju.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, bus asal Manado, Sulut, ini akan menuju Makassar, Sulsel. Sekitar 17 kilometer sebelah utara Kota Mamuju, bus nahas itu sempat terhenti ditanjakan Tingarabui yang memiliki kemiringan sekitar 40 derajat. Kejadiannya, berada sekitar enam meter di belokan yang tanjakannya semakin landai, sekitar 45 derajat.
Salah seorang penumpang selamat, Andi Usman mengungkapkan, bus sempat berhenti sesaat truk tronton tidak mampu melalui tanjakan. Dengan beban cukup berat, perlahan truk nampak mundur.
"Di depan bus, atau di belakang truk ada sebuah kendaraan pribadi. Melihat kondisi ini, kendaraan itu berinisiatif melambung dan selamat. Truk kemudian berhenti. Namun bus tidak mampu menahan beban dan perlahan mundur. Jalan malam itu memang terlihat licin. Hampir semua penumpang sedang tidur, kecuali saya yang duduk di depan," tutur penumpang tujuan Pare-Pare ini usai mendapat perawatan.
Usman melanjutkan, sopir nampak sudah berusaha menginjak rem dan handrem. Namun bus terus saja mundur. Kondektur dan beberapa awak bus turun dan mengganjal bus dengan balok. Hingga empat kali, usaha itu gagal.
Melihat ada tiga kendaraan roda dua di belakang bus, sopir kemudian memutar stir ke arah kanan. Mungkin, katanya, bus hendak dihentikan dengan disandarkan di tebing sebelah kanan.
"Belum sampai di tebing, bus tiba-tiba oleng dan terguling ke sebelah kiri. Di sini banyak penumpang berteriak kaget. Saya berusaha tetap sadar, hingga ada yang mengeluarkan saya dari bus," terangnya.
Salah seorang warga, Darmin mengatakan, hujan yang tidak terlalu deras membuat jalanan licin. Sebelumnya, sudah banyak motor yang tergelincir. Beruntung selamat. "Saya tidak tahu persis kejadiannya. Ke lokasi karena mendengar suara benda keras jatuh," ungkapnya.
Selang beberapa menit kemudian, seluruh korban berhasil dievakuasi oleh tim SARDA Sulbar yang langsung ke lokasi setelah mendapat pemberitahuan dari warga. Mereka juga berusaha membalikkan mobil ke posisi semula dengan menggunakan tali.
Setelah proses ini berhasil, bus hampir saja menewaskan banyak warga yang ada di sekitar lokasi. Sebab setelah berada di posisi normal, bus tiba-tiba meluncur deras. Beruntung warga sempat menghindar, termasuk seorang anak-anak yang segera ditarik orang tuanya.
Mesin bus tiba-tiba menyala dan berbelok ke kiri. Sebanyak 12 motor di lokasi hancur ditabrak. Hingga berita ini disusun, belum ada keterangan resmi dari aparat. Bahkan, sopir dan awaknya tidak terlihat di lokasi. Muncul dugaan mereka segera diamankan petugas Polsek Mamunyu.
(san)