12 Penumpang KM Putri Ayu masih belum ditemukan
A
A
A
Sindonews.com - Proses pencarian ke-12 penumpang KM Putri Ayu masih terus dilakukan oleh gabungan Tim SAR dari Basarnas, TNI, Polri, dan instansi lainnya hingga hari ini.
Meski demikian, hingga malam ini, belum satu pun dari ke-12 orang penumpang dan awak kapal yang berhasil ditemukan.
"Hingga saat ini, dari laporan yang kami terima, belum ada hasil. Tapi anggota di lapangan masih melakukan evakuasi," katanya kepada SINDO, Selasa (30/7/2013) malam.
Diketahui, KM Putri Ayu yang merupakan kapal milik Syamsir tersebut, bergerak dari Pulau Sapuka Kec Liukang Tangaya, Pangkep, sejak Sabtu sekira pukul 10.00 Wita lalu, Sabtu (27/7) lalu.
Rencananya, kapal ini akan berangkat ke Pulau Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan mengangkut sebanyak 24 orang angkutan.
Namun setelah menempuh sekitar 12 jam perjalanan, tepatnya pukul 22.00 Wita malam, Minggu (28/7) malam, kapal ini diterjang angin kencang dan ombak yang mencapai ketinggian satu meter lebih.
Sebanyak 12 orang penumpang yang dinyatakan selamat, saat ini telah dievakuasi ke rumah salah seorang tokoh masyarakat di Pulau Marrabatuang. Sedangkan 12 penumpang lainnya dinyatakan hilang. Jarak dari Kota Pangkep ke TKP di Kec Tangaya ditempuh dengan berlayar selama 22 jam, atau jaraknya sekira 215 mil laut.
Petugas pun kesulitan melakukan komunikasi atau pun meng-up-date informasi perkembangan di TKP karena tidak adanya saluran komunikasi, selain telepon satelit.
Kasat Patroli Dit Polair Polda Sulselbar AKBP Takdir yang dikonfirmasi, enggan memberikan komentar terkait proses pencairan ke-12 korban.
"Saya tidak berhak beri keterangan. Silakan konfirmasi ke pimpinan kami," singkatnya.
Meski demikian, hingga malam ini, belum satu pun dari ke-12 orang penumpang dan awak kapal yang berhasil ditemukan.
"Hingga saat ini, dari laporan yang kami terima, belum ada hasil. Tapi anggota di lapangan masih melakukan evakuasi," katanya kepada SINDO, Selasa (30/7/2013) malam.
Diketahui, KM Putri Ayu yang merupakan kapal milik Syamsir tersebut, bergerak dari Pulau Sapuka Kec Liukang Tangaya, Pangkep, sejak Sabtu sekira pukul 10.00 Wita lalu, Sabtu (27/7) lalu.
Rencananya, kapal ini akan berangkat ke Pulau Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan mengangkut sebanyak 24 orang angkutan.
Namun setelah menempuh sekitar 12 jam perjalanan, tepatnya pukul 22.00 Wita malam, Minggu (28/7) malam, kapal ini diterjang angin kencang dan ombak yang mencapai ketinggian satu meter lebih.
Sebanyak 12 orang penumpang yang dinyatakan selamat, saat ini telah dievakuasi ke rumah salah seorang tokoh masyarakat di Pulau Marrabatuang. Sedangkan 12 penumpang lainnya dinyatakan hilang. Jarak dari Kota Pangkep ke TKP di Kec Tangaya ditempuh dengan berlayar selama 22 jam, atau jaraknya sekira 215 mil laut.
Petugas pun kesulitan melakukan komunikasi atau pun meng-up-date informasi perkembangan di TKP karena tidak adanya saluran komunikasi, selain telepon satelit.
Kasat Patroli Dit Polair Polda Sulselbar AKBP Takdir yang dikonfirmasi, enggan memberikan komentar terkait proses pencairan ke-12 korban.
"Saya tidak berhak beri keterangan. Silakan konfirmasi ke pimpinan kami," singkatnya.
(rsa)