KM Putri Ayu tenggelam, DVI buka posko ante mortem
A
A
A
Sindonews.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah mulai mendirikan posko ante mortem di Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar, untuk membantu identifikasi pencarian para korban kapal tenggalam di sekitar perairan Pulau Marabatuang Kabupaten Pangkep.
Tim DVI tersebut ditugaskan khusus untuk mengumpulkan data awal ke-12 korban kapal tenggelam, untuk memudahkan proses identifikasi jika seluruh korban ditemukan.
"Jadi anggota keluarga yang merasa kehilangan, silahkan datang ke posko ante mortem yang mulai dibuka sejak hari ini," kata Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi, Selasa (30/7/2013).
Meski demikian, dia berharap, seluruh korban yang dinyatakan hilang hingga saat ini, bisa ditemukan dengan selamat oleh Tim Search and Rescue (SAR) yang melakukan pencarian di laut.
Tim DVI Bid Dokkes Polda Sulselbar ini rencananya akan mendirikan posko hingga proses identifikasi dan evaluasi selesai.
"Tim ini dibawah kendali langsung Kabid Dokkes Polda Sulselbar Kombes Pol dr Umar Sahab," jelas Endi.
Sebelumnya,kapal KM Putri Ayu tenggelam di sekitar Perairan Marabatuang, Kabupaten Pangkep, sejak Sabtu 27 Juli 2013 malam. Sedikitnya, 12 penumpang dinyatakan hilang hingga sekarang.
Sementara, 12 penumpang lainnya dinyatakan selamat. Mereka dapat tertolong oleh perahu nelayan yang kebetulan melintas di lokasi tak lama setelah kejadian.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, KM Putri Ayu merupakan kapal milik Syamsir. Kapal itu, bergerak dari Pulau Sapuka, Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep, sejak kemarin, pukul 10.00 Wita.
Rencananya, kapal ini akan berangkat ke Pulau Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan mengangkut sebanyak 24 orang angkutan. Namun, setelah menempuh jarak sekira 12 jam perjalanan, tepatnya pukul 22.00 Wita, kapal itu diterjang angin kencang dan ombak yang mencapai ketinggian satu meter lebih.
Tim DVI tersebut ditugaskan khusus untuk mengumpulkan data awal ke-12 korban kapal tenggelam, untuk memudahkan proses identifikasi jika seluruh korban ditemukan.
"Jadi anggota keluarga yang merasa kehilangan, silahkan datang ke posko ante mortem yang mulai dibuka sejak hari ini," kata Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi, Selasa (30/7/2013).
Meski demikian, dia berharap, seluruh korban yang dinyatakan hilang hingga saat ini, bisa ditemukan dengan selamat oleh Tim Search and Rescue (SAR) yang melakukan pencarian di laut.
Tim DVI Bid Dokkes Polda Sulselbar ini rencananya akan mendirikan posko hingga proses identifikasi dan evaluasi selesai.
"Tim ini dibawah kendali langsung Kabid Dokkes Polda Sulselbar Kombes Pol dr Umar Sahab," jelas Endi.
Sebelumnya,kapal KM Putri Ayu tenggelam di sekitar Perairan Marabatuang, Kabupaten Pangkep, sejak Sabtu 27 Juli 2013 malam. Sedikitnya, 12 penumpang dinyatakan hilang hingga sekarang.
Sementara, 12 penumpang lainnya dinyatakan selamat. Mereka dapat tertolong oleh perahu nelayan yang kebetulan melintas di lokasi tak lama setelah kejadian.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, KM Putri Ayu merupakan kapal milik Syamsir. Kapal itu, bergerak dari Pulau Sapuka, Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep, sejak kemarin, pukul 10.00 Wita.
Rencananya, kapal ini akan berangkat ke Pulau Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan mengangkut sebanyak 24 orang angkutan. Namun, setelah menempuh jarak sekira 12 jam perjalanan, tepatnya pukul 22.00 Wita, kapal itu diterjang angin kencang dan ombak yang mencapai ketinggian satu meter lebih.
(rsa)