Korban banjir bandang di Morowali terserang muntaber
A
A
A
Sindonews.com - Pasca banjir bandang yang di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, pada 25 Juli 2013, penanganan terhadap korban terus dilakukan. Diantaranya dengan meningkatnya keluhan penyakit diare, dan muntaber yang dialami warga.
Hingga Senin 29 Juli 2013, situasi di lokasi yang terkena banjir bandang belum sepenuhnya normal. Sebanyak delapan wilayah, di kecamatan ini diterjang banjir, dan rumah warga rusak. Banjir juga mengakibatkan tiga jembatan yang menjadi penghubungan desa rubuh.
Selain mengakibatkan sejumlah gedung dan bangunan rusak, dampak banjir bandang juga mulai mengganggu kesehatan masyarakat yang kini mulai kesulitan air bersih. Seperti yang terjadi di Desa Sakita, Kecamatan Bungku Tengah.
Petugas pos pelayanan kesehatan yang disiapkan pemerintah mencatat, sedikitnya ada 60 orang warga yang telah mengeluhkan sakit diare dan muntaber.
Rahmansyah Ismail, penanggung jawab posko kesehatan Pemda Morowali menjelaskan, kecenderungan peningkatan kasus diare dan muntaber terkait kondisi cuaca, serta ketersediaan air bersih yang rusak, dalam banjir bandang tersebut menjadi sebab timbulnya penyakit pada warga.
Untuk membantu pelayanan kesehatan masyarakat yang terkena dampak banjir bandang, pemerintah setempat membentuk pos pelayanan kesehatan di setiap kecamatan.
Sementara itu, penangangan perbaikan kerusakan, khususnya sarana transportasi yang rusak di Morowali belum banyak perkembangan. Status jalan provinsi yang ada di kawasan itu, mengakibatkan lambatnya perbaikan.
Hingga Senin 29 Juli 2013, situasi di lokasi yang terkena banjir bandang belum sepenuhnya normal. Sebanyak delapan wilayah, di kecamatan ini diterjang banjir, dan rumah warga rusak. Banjir juga mengakibatkan tiga jembatan yang menjadi penghubungan desa rubuh.
Selain mengakibatkan sejumlah gedung dan bangunan rusak, dampak banjir bandang juga mulai mengganggu kesehatan masyarakat yang kini mulai kesulitan air bersih. Seperti yang terjadi di Desa Sakita, Kecamatan Bungku Tengah.
Petugas pos pelayanan kesehatan yang disiapkan pemerintah mencatat, sedikitnya ada 60 orang warga yang telah mengeluhkan sakit diare dan muntaber.
Rahmansyah Ismail, penanggung jawab posko kesehatan Pemda Morowali menjelaskan, kecenderungan peningkatan kasus diare dan muntaber terkait kondisi cuaca, serta ketersediaan air bersih yang rusak, dalam banjir bandang tersebut menjadi sebab timbulnya penyakit pada warga.
Untuk membantu pelayanan kesehatan masyarakat yang terkena dampak banjir bandang, pemerintah setempat membentuk pos pelayanan kesehatan di setiap kecamatan.
Sementara itu, penangangan perbaikan kerusakan, khususnya sarana transportasi yang rusak di Morowali belum banyak perkembangan. Status jalan provinsi yang ada di kawasan itu, mengakibatkan lambatnya perbaikan.
(san)