Satu jenazah ditemukan terikat di Jolloro
A
A
A
Sindonews.com - Sejak tenggelamnya kapal tradisional daerah Sulawesi Utara (Sulsel) Jolloro Selasa lalu, akhirnya satu dari dua korban Jolloro yang tenggelam di perairan Pulau Laiya dan pulau Polewali, Kecamatan liukang Tupabiring Utara, berhasil ditemukan warga.
Korban atas nama Puang Isa (50) warga Pulau Karanrang, Desa Mattiro Bulu, Kecamatan Tupabiring Utara, ditemukan di dasar laut dalam keadaan terikat bersama bangkai Jolloro yang tenggelam.
Jasad korban, ditemukan dalam kondisi yang sudah membengkak. Pencarian bangkai Jolloro tersebut dilakukan oleh warga secara bersama-sama. Mereka melakukan pencarian dengan melempar jaring ikan di lokasi tenggelamnya Jolloro. Pencarian itu juga melibatkan tim gabungan terdiri dari SAR Makassar, Satpolair, PMI, serta TNI-AL.
Kepala Satpolair Polres Pangkep, AKP Darwis Akib mengatakan, jenazah korban ditemukan sekira pukul 12.00 Wita. Pencarian itu dilandasi setelah polisi memeriksa pemilik kapal Rahman, yang juga turut ada pada hari nahas tersebut.
"Korban ditemukan dalam kondisi membengkak dan terikat bersama Jolloro. Pencarian dan penemuan itu dilakukan berdasarkan keterangan pemilik jolloro yang berhasil selamat pada saat kejadian itu," terang Darwis, Kamis (25/7/2013).
Menurut kesaksian korban selamat lain, kata Darwis, saat jolloro terbalik, penumpang lain berusaha menyelamatkan Puang Isa dengan mengikat perempuan ini ke Jolloro. Tak disangka oleh penumpang itu, Jolloro tenggelam dan membawa tubuh perempuan ini ke dasar laut.
"Korban diikat dengan maksud untuk menyelamatkan, tapi ternyata Jolloro tersebut tenggelam dan puang Isa ikut tenggelam sama Jolloro," kata Darwis menirukan kesaksian penumpang yang selamat.
Dengan ditemukannya jasad Puang Isa, maka saat ini tersisa satu korban yang belum ditemukan, yaitu Mardiah (10).
Tim gabungan pencari korban bersama masyarakat masih terus mekakukan pencarian. Darwis menuturkan, pencarian itu akan dilakukan sesuai aturan yang ada. Pencarian korban Mardiah akan kembali dilanjutkan pada besok.
Rencananya tim akan mencari ke perairan yang agak jauh, karena dikhawatirkan, jenazah korban sudah terbawa arus.
"Kita tetap akan melakukan pencarian. Namun mungkin akan disisir wilayah lainnya pada esok hari," tuturnya.
Korban atas nama Puang Isa (50) warga Pulau Karanrang, Desa Mattiro Bulu, Kecamatan Tupabiring Utara, ditemukan di dasar laut dalam keadaan terikat bersama bangkai Jolloro yang tenggelam.
Jasad korban, ditemukan dalam kondisi yang sudah membengkak. Pencarian bangkai Jolloro tersebut dilakukan oleh warga secara bersama-sama. Mereka melakukan pencarian dengan melempar jaring ikan di lokasi tenggelamnya Jolloro. Pencarian itu juga melibatkan tim gabungan terdiri dari SAR Makassar, Satpolair, PMI, serta TNI-AL.
Kepala Satpolair Polres Pangkep, AKP Darwis Akib mengatakan, jenazah korban ditemukan sekira pukul 12.00 Wita. Pencarian itu dilandasi setelah polisi memeriksa pemilik kapal Rahman, yang juga turut ada pada hari nahas tersebut.
"Korban ditemukan dalam kondisi membengkak dan terikat bersama Jolloro. Pencarian dan penemuan itu dilakukan berdasarkan keterangan pemilik jolloro yang berhasil selamat pada saat kejadian itu," terang Darwis, Kamis (25/7/2013).
Menurut kesaksian korban selamat lain, kata Darwis, saat jolloro terbalik, penumpang lain berusaha menyelamatkan Puang Isa dengan mengikat perempuan ini ke Jolloro. Tak disangka oleh penumpang itu, Jolloro tenggelam dan membawa tubuh perempuan ini ke dasar laut.
"Korban diikat dengan maksud untuk menyelamatkan, tapi ternyata Jolloro tersebut tenggelam dan puang Isa ikut tenggelam sama Jolloro," kata Darwis menirukan kesaksian penumpang yang selamat.
Dengan ditemukannya jasad Puang Isa, maka saat ini tersisa satu korban yang belum ditemukan, yaitu Mardiah (10).
Tim gabungan pencari korban bersama masyarakat masih terus mekakukan pencarian. Darwis menuturkan, pencarian itu akan dilakukan sesuai aturan yang ada. Pencarian korban Mardiah akan kembali dilanjutkan pada besok.
Rencananya tim akan mencari ke perairan yang agak jauh, karena dikhawatirkan, jenazah korban sudah terbawa arus.
"Kita tetap akan melakukan pencarian. Namun mungkin akan disisir wilayah lainnya pada esok hari," tuturnya.
(rsa)