Angkut 8 orang, jolloro tenggelam di Pulau Laiya

Rabu, 24 Juli 2013 - 17:35 WIB
Angkut 8 orang, jolloro tenggelam di Pulau Laiya
Angkut 8 orang, jolloro tenggelam di Pulau Laiya
A A A
Sindonews.com - Tragedi tenggelamnya perahu kecil tradisional atau disebut jolloro yang terbalik, dan tenggelam di sekitar perairan Pulau Polewali dan Pulau Laiya, Kecamatan Liukang Tuppabiring Utara, diduga karena over kapasitas.

Menurut Kasatpolair AKP Darwis Akib, kapasitas muatan jolloro hanya sekitar lima orang. Namun saat kembali ke pulau, jolloro nahas tersebut memuat delapan orang penumpang, dan barang-barang belanjaan, seperti bahan bangunan, dan keperluan sehari-hari.

"Kami telah melakukan penyelidikan. Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, diketahui kalau jolloro tersebut memang over kapasitas. Karena bermuatan delapan orang, serta mengangkut bahan bangunan serta keperluan sehari-hari. Padahal, sesuai aturan jolloro itu kapasitasnya cuma sekitar 4-5 orang saja," katanya, Rabu (24/7/2013).

Wakil Bupati Pangkep Rahman Assegaf menambahkan, tim pencari telah dikerahkan. Basarnas Sulsel turun sebanyak dua sampai tiga regu. Menggunakan perahu karet, mereka menyisir perairan. "Pencarian kita maksimalkan sampai tiga hari kedepan. Tim pencari juga dibantu warga yang sukarela membantu," jelasnya.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Pangkep ini pun turut memantau langsung pencarian dua korban jolloro yang tenggelam di perairan lepas antara Pulau Laiya dan Pulau Polewali. PMI dan Pemda Pangkep sekaligus menyalurkan bantuan alakadarnya bagi keluarga korban yang meninggal.

Dia menuturkan, tim pencari terdiri atas Basarnas Sulsel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangkep, dan Tim SAR universitas. Bahkan, warga pulau membuat pukat untuk menjaring jenazah.

Warga dan tim pencari terhalang ombak setinggi dua sampai tiga meter. Jolloro yang dipakai merupakan jolloro pribadi yang dikemudikan Rahman. Saat ini, Rahman diamankan di kantor Polair Polres Pangkep untuk menghindari amukan keluarga korban yang sakit hati atas peristiwa ini.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5597 seconds (0.1#10.140)