Cikungunya serang warga Desa Pasir
A
A
A
Sindonews.com - Sejak sekira satu bulan yang lalu, sejumlah warga di Blok Margamulya, Desa Pasir, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, diserang oleh penyakit Cikungunya. Sekira 50 orang di blok itu, diketahui terserang penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut.
Seorang warga yang terkena Cikungunya, Sayinah mengaku dirinya mulai merasakaan sakit pada persendian, sejak dua hari lalu. Diakui dia, kondisi tersebut terjadi tiba-tiba, setelah dirinya selesai melaksanakan salat Subuh pada Senin (23/7) kemarin.
“Saat mau salat Subuh, tidak terjadi apa-apa tapi setelah salat tiba-tiba badan berasa sakit dan nyeri pada persendian. Dan sekarang, setelah dua hari ini, selain nyeri, badan juga terasa demam,” kata Sayinah kepada wartawan di atas tempat tidurnya, Rabu (24/7/2013).
Di tempat yang sama, Kaur Umum Desa Pasir, Dedi Tadik mengatakan kondisi tersebut mulai menimpa warganya sekira satu bulan yang lalu. Diakui dia, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka beberapa waktu lalu.
“Sejak satu bulan yang lalu hingga sekarang, warga yang terkena Cikungunya di desa ini sudah sekira 50 orang, termasuk saya beserta istri dan anak juga pernah kena. Dan itu, sudah kami sampaikan kepada Dinkes,” kata Dedi.
Terpisah, Kasi Imuniasasi Survelen dan Matra Dinkes Kabupaten Majalengka, Ida Heri membenarkan adanya kasus cikungunya tersebut. Terkait hal tersebut, Ida menyebutkan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah diantaranya pembagian abate kepada masyarakat setempat.
“Petugas sudah melakukan investigasi, pengamatan ke lapangan sekaligus penyuluhan. Selain itu, kami juga sudah membagikan abate,” jelas dia.
Dijelaskan Ida, berdasarkan data yang ada di Puskesmas Palasah, selama satu minggu terakhir, tercatat sebanyak lima kasus cikungunya yang semuanya menimpa warga dari Desa Pasir. Untuk pemberian obat sendiri, jelas dia, disesuaikan dengan keluhan dari para pasien tersebut.
“Selama satu minggu terakhir ini, laporan dari Puksemas Palasah menyebutkan bahwa ada lima kasus tersebut (cikungunya). Dan semuanya merupakan wara Desa Pasir,” jelas dia
“Pemberian obat sendiri, disesuaikan dengan gejala masing-masing pasien. Kalau demam, kita kasih paracetamol, kalau nyeri sendi, kita kasih vitamin,” lanjut dia.
Lebih jauh dijelaskan dia, penyakit tersebut dipicu oleh virus Cikungunya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus. Ida menyebutkan, penyakit tersebut bukan merupakan penyakit berbahaya yang dapat mematikan.
“Penyebabnya kan virus Cikungunya yang disebarkan oleh nyamuk Aedes albopictus. Ini (Cikungunya) menyebabakan demam, nyeri pada persendian. Secara alamiyah, kalau daya tahan tubuh bagus, maka dalam dua hari juga tanpa diobati, bisa membaik. Ini tidak mematikan” jelas dia.
Seorang warga yang terkena Cikungunya, Sayinah mengaku dirinya mulai merasakaan sakit pada persendian, sejak dua hari lalu. Diakui dia, kondisi tersebut terjadi tiba-tiba, setelah dirinya selesai melaksanakan salat Subuh pada Senin (23/7) kemarin.
“Saat mau salat Subuh, tidak terjadi apa-apa tapi setelah salat tiba-tiba badan berasa sakit dan nyeri pada persendian. Dan sekarang, setelah dua hari ini, selain nyeri, badan juga terasa demam,” kata Sayinah kepada wartawan di atas tempat tidurnya, Rabu (24/7/2013).
Di tempat yang sama, Kaur Umum Desa Pasir, Dedi Tadik mengatakan kondisi tersebut mulai menimpa warganya sekira satu bulan yang lalu. Diakui dia, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka beberapa waktu lalu.
“Sejak satu bulan yang lalu hingga sekarang, warga yang terkena Cikungunya di desa ini sudah sekira 50 orang, termasuk saya beserta istri dan anak juga pernah kena. Dan itu, sudah kami sampaikan kepada Dinkes,” kata Dedi.
Terpisah, Kasi Imuniasasi Survelen dan Matra Dinkes Kabupaten Majalengka, Ida Heri membenarkan adanya kasus cikungunya tersebut. Terkait hal tersebut, Ida menyebutkan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah diantaranya pembagian abate kepada masyarakat setempat.
“Petugas sudah melakukan investigasi, pengamatan ke lapangan sekaligus penyuluhan. Selain itu, kami juga sudah membagikan abate,” jelas dia.
Dijelaskan Ida, berdasarkan data yang ada di Puskesmas Palasah, selama satu minggu terakhir, tercatat sebanyak lima kasus cikungunya yang semuanya menimpa warga dari Desa Pasir. Untuk pemberian obat sendiri, jelas dia, disesuaikan dengan keluhan dari para pasien tersebut.
“Selama satu minggu terakhir ini, laporan dari Puksemas Palasah menyebutkan bahwa ada lima kasus tersebut (cikungunya). Dan semuanya merupakan wara Desa Pasir,” jelas dia
“Pemberian obat sendiri, disesuaikan dengan gejala masing-masing pasien. Kalau demam, kita kasih paracetamol, kalau nyeri sendi, kita kasih vitamin,” lanjut dia.
Lebih jauh dijelaskan dia, penyakit tersebut dipicu oleh virus Cikungunya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus. Ida menyebutkan, penyakit tersebut bukan merupakan penyakit berbahaya yang dapat mematikan.
“Penyebabnya kan virus Cikungunya yang disebarkan oleh nyamuk Aedes albopictus. Ini (Cikungunya) menyebabakan demam, nyeri pada persendian. Secara alamiyah, kalau daya tahan tubuh bagus, maka dalam dua hari juga tanpa diobati, bisa membaik. Ini tidak mematikan” jelas dia.
(rsa)