Spek dikurangi, masjid DPKAD ambruk

Selasa, 23 Juli 2013 - 20:06 WIB
Spek dikurangi, masjid...
Spek dikurangi, masjid DPKAD ambruk
A A A
Sindonews.com - Bangunan atap masjid di lingkungan kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Cianjur, ambruk.

Padahal, bangunan yang baru tujuh bulan selesai dibangun tersebut, menggunakan dana APBD Cianjur Tahun 2012.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam ambruknya bangunan tersebut. Namun, ambruknya tersebut diduga adanya pengurangan spesifikasi teknis (spek) atau perencanaannya yang kurang matang.

“Beruntung tidak ada yang lagi berada di masjid, yang serng digunakan para pegawai DPKAD untuk solat berjamaah, karena kejadiannya pada Senin 22 Juli dini hari,” kata Endang, 61, petugas kebersihan di DPKAD, Selasa (22/7/2013).

Sementara, Kepala DPKAD Cianjur, Budi Rahayu mengaku sangat disayangkan dengan ambruknya atap bangunan masjid tersebut. Karena, melihat bangunan, usianya masih muda, sekitar tujuh bulan.

“Saya menduga adanya kesalahan perencanaan. Bangunan masjid ini dibangun bersamaan dengan bangunan kantor juga. Kami juga baru menempati kompleks kantor ini belum ada setahun. Kondisi ini justru membuat saya jadi khawatir kualitas bangunan kantor induk,” ungkapnya.

Pihaknya juga, telah melaporkan kejadian tersebut ke Inspektorat Cianjur untuk segera ditindaklanjuti kemungkinan dugaan adanya pengurangan spek.

“Tim dari inspektorat besok akan turun. Dari laporan tim baru inspektorat akan merekomendasikan apa penyebab ambruk. Apakah pengurangan spek bangunan atau karena bencana alam,” tuturnya.

Selain itu, dia juga meminta bahan-bahan yang ambruk, seperti genteng dan baja ringan tidak diangkut dulu. Hal tersebut sebagai bukti untuk penyelidikan Inspektorat.

“Saya menduga perencanaannya tidak matang karena kemungkinan baja ringan yang dipakai untuk kusen atap ini tidak sesuai spek jadi tidak kuat menahan beban genteng,” tegasnya.

Kata dia, pelaksanan proyek yang dilakukan CV Hasaba tersebut, diperkirakan akan di"blacklist" jika ambruknya atap tersebut akibat perencanaan kurang matang atau pengurangan spek. Anggaran yang menggunakan APBD 2012 tersebut, sebesar Rp 85 juta.

Anggaran tersebut, jelas dia, merupakan sisa anggaran dari pembangunan kantor induk yang dilakukan PT Dollar Sari Mandiri yang merupakan satu pemilik dengan CV Hasana.

“Dalam perencanaanya nilai Rp85 juta itu dianggap cukup untuk pengerjaan fondasi, atap masjid dan tiangnya. Pembangunan dilanjutkan pada tahun ini dengan nilai anggaran kurang dari Rp200 juta untuk pembangunan dinding dan lainnya hingga masjidnya bisa dipakai,” katanya.

Sementara itu, petugas Bantuan Pengelola Teknis dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, Indra Gumilang membantah adanya dugaan pengurangan spek. Kata dia, ambruknya atap mesjid DPKAD lebih disebabkan karena bencana alam.

“Kemungkinan kejadian ini diawali dengan adanya kebocoran genteng lalu tetesan airnya menggenangi gypsum dan membebani gypsum yang akhirnya ambruk karena tidak kuat menopang. Jadi ini murni merupakan bencana, bukan dikarenkan kesalahan dari kontruksi,” ungkapnya.

Dia mengatakan, CV Hasaba sudah siap untuk melakukan pembangunan kembali tanpa adanya penambahan anggaran dari pihak Pemkab Cianjur.

“Akan diperbaiki seperti semula karena memang masa pemeliharaannya masih ada,” pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1954 seconds (0.1#10.140)