FPI Jateng siap untuk dibubarkan
A
A
A
Sindonews.com - Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah (Jateng) menyatakan kesiapannya jika memang harus dibubarkan terkait aksi ricuh dengan warga di Sukoharjo, Kendal, Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Advokasi FPI Jateng, Zainal Abidin, terkait desakan atas kisruh yang menimbulkan satu korban tewas akibat hantaman mobil pembawa FPI Magelang.
Meskipun begitu, FPI berani dibubarkan jika ditemukan bukti dan fakta yang data yang membuktikan ormas tersebut bersalah.
"Kami siap, tapi itu tentu harus ada fakta dan data, kami diundang untuk klarifikasi. Silakan saja kalau maunya seperti itu, tapi memakai UU yang mana," katanya kepada SINDO, Senin (22/7/2013) malam.
Jika hal itu terkait kejadian di Kendal, Zainal mengatakan itu harus dilihat akar permasalahannya.
"Kejadian itu bukan cuma FPI penyebabnya. Harus dicari koornya masalah itu apa, itu kan kemaksiatan. Jangan lantas pemerintah itu seperti mencuci diri, seakan - akan paling bersih, termasuk SBY itu," tambahnya.
Terpisah, Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno mengatakan insiden di Kendal itu dijadikan pembelajaran agar tak terulang di kemudian hari.
"Jangan sampai terulang, sweeping oleh Ormas tidak diperbolehkan. Itu melanggar hukum, kalau pembubaran FPI itu bukan kewenangan kami Polri," tutupnya.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Advokasi FPI Jateng, Zainal Abidin, terkait desakan atas kisruh yang menimbulkan satu korban tewas akibat hantaman mobil pembawa FPI Magelang.
Meskipun begitu, FPI berani dibubarkan jika ditemukan bukti dan fakta yang data yang membuktikan ormas tersebut bersalah.
"Kami siap, tapi itu tentu harus ada fakta dan data, kami diundang untuk klarifikasi. Silakan saja kalau maunya seperti itu, tapi memakai UU yang mana," katanya kepada SINDO, Senin (22/7/2013) malam.
Jika hal itu terkait kejadian di Kendal, Zainal mengatakan itu harus dilihat akar permasalahannya.
"Kejadian itu bukan cuma FPI penyebabnya. Harus dicari koornya masalah itu apa, itu kan kemaksiatan. Jangan lantas pemerintah itu seperti mencuci diri, seakan - akan paling bersih, termasuk SBY itu," tambahnya.
Terpisah, Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno mengatakan insiden di Kendal itu dijadikan pembelajaran agar tak terulang di kemudian hari.
"Jangan sampai terulang, sweeping oleh Ormas tidak diperbolehkan. Itu melanggar hukum, kalau pembubaran FPI itu bukan kewenangan kami Polri," tutupnya.
(rsa)