Komunikasikan Jakarta Baru, DKI anggarkan Rp7 M

Komunikasikan Jakarta Baru, DKI anggarkan Rp7 M
A
A
A
Sindonews.com - Setelah mencuat dugaan anggaran untuk blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, kini muncul lagi anggaran aneh bernama Komunikasi Jakarta Baru sebesar 6.058.530.000.
Anggaran tersebut terdapat di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta. Nilai sebesar itu, masih ditambah dengan mata anggaran “Komunikasi kebijakan dan Program Strategis Pemprov DKI Jakarta”, sebesar Rp 1.235.000.000.
Direktur Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif, Sugiyanto menilai, anggaran sebanyak ini cukup aneh.
Apalagi nama mata anggarannya menjurus pada pencitraan Jokowi, tagline Jakarta Baru. Nama ini didengung-dengungkan oleh Jokowi sejak Pilkada 2012 lalu.
“Jika tagline itu masuk dalam mata anggaran di APBD DKI Jakarta, maka itu menunjukan Jokowi memanfaatkan kekuasaanya untuk mencitrakan diri sendiri,” ujar Sugiyanto, Senin (22/7/2013).
Dia mempertanyakan, apakah membelanjakan anggaran Komunikasi Jakarta baru itu untuk belanja iklan atau belanja lainnya.
”Kejelasan anggaran ini harus diterangkan oleh Jokowi. Jangan sampai dana itu digunakan untuk pencitraan. Apalagi Jokowi ini sering muncul di media massa,” imbuhnya,
Dia mengakui bahwa Diskominfomas memiliki tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) untuk membangun citra positif pemerintahan daerah, tapi bukan citra positif seorang gubernur saja.
Anggaran tersebut terdapat di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta. Nilai sebesar itu, masih ditambah dengan mata anggaran “Komunikasi kebijakan dan Program Strategis Pemprov DKI Jakarta”, sebesar Rp 1.235.000.000.
Direktur Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif, Sugiyanto menilai, anggaran sebanyak ini cukup aneh.
Apalagi nama mata anggarannya menjurus pada pencitraan Jokowi, tagline Jakarta Baru. Nama ini didengung-dengungkan oleh Jokowi sejak Pilkada 2012 lalu.
“Jika tagline itu masuk dalam mata anggaran di APBD DKI Jakarta, maka itu menunjukan Jokowi memanfaatkan kekuasaanya untuk mencitrakan diri sendiri,” ujar Sugiyanto, Senin (22/7/2013).
Dia mempertanyakan, apakah membelanjakan anggaran Komunikasi Jakarta baru itu untuk belanja iklan atau belanja lainnya.
”Kejelasan anggaran ini harus diterangkan oleh Jokowi. Jangan sampai dana itu digunakan untuk pencitraan. Apalagi Jokowi ini sering muncul di media massa,” imbuhnya,
Dia mengakui bahwa Diskominfomas memiliki tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) untuk membangun citra positif pemerintahan daerah, tapi bukan citra positif seorang gubernur saja.
(ysw)