Terduga teroris Tulungagung bawa bom berdaya tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menyita bom ransel aktif, berdaya ledak tinggi dari penyergapan empat terduga teroris di Jalan Pahlawan, Tulungagung.
"Ada bom yang ditaruh di dalam ransel. Selain itu, densus juga menyita 1 unit senjata revolver dari tangan 4 terduga teroris. Tas ransel berisi bom masih diselidiki," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono, di Mapolda Jatim, Senin (22/7/2013).
Dia menjelaskan, pelaku sudah tiga bulan berada di Jawa Timur. Mereka berpindah-pindah dalam berdomsili. Selain menginap di musala, pelaku juga sering tidur di pom bensin. Beberapa tempat yang sempat disinggahi adalah Surabaya, Magetan, Lamongan, dan Tulung Agung.
"Selama tiga bulan itu, mereka muter-muter di Jawa Timur. Tidur di musala dan pom bensin. Dan baru disergap di Tulungagung ini," terangnya.
Ditambahkan dia, saat ini petugas masih melakukan penyelidikan atas temuan bom ransel tersebut. "Masih diselidiki, termasuk dua orang yang masih hidup itu. Polisi juga masih menyelidiki aksi teror yang dilakukan oleh kelompok ini," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Densus 88 melakukan penyergapan terhadap empat terduga teroris, di warung makan Jalan Raya Pahlawan, Kelurahan/Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Dalam penyergapan itu, dua orang terduga dinyatakan tewas. Satu diantaranya tewas dengan luka di kepala akibat tertembus timah panas polisi. Sedang satu terduga lainnya, tewas di RSU dr Iskak Tulungagung.
Kedua terduga yang tewas itu diketahui bernama Dayat al-Karim dan Rizal. Sedangkan dua terduga lainnya yang tengah kritis di rumah sakit bernama Mugi Hartanto dan Safari.
Penyergapan itu berlangsung sangat cepat, sekira 10 menit. Selain mengenai para terduga teroris, tembakan Tim Densus 88 juga mengenai seorang warga sipil yang berada di sekitar warung. Warga sipil itu diketahui bernama Sujiono (57).
"Ada bom yang ditaruh di dalam ransel. Selain itu, densus juga menyita 1 unit senjata revolver dari tangan 4 terduga teroris. Tas ransel berisi bom masih diselidiki," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono, di Mapolda Jatim, Senin (22/7/2013).
Dia menjelaskan, pelaku sudah tiga bulan berada di Jawa Timur. Mereka berpindah-pindah dalam berdomsili. Selain menginap di musala, pelaku juga sering tidur di pom bensin. Beberapa tempat yang sempat disinggahi adalah Surabaya, Magetan, Lamongan, dan Tulung Agung.
"Selama tiga bulan itu, mereka muter-muter di Jawa Timur. Tidur di musala dan pom bensin. Dan baru disergap di Tulungagung ini," terangnya.
Ditambahkan dia, saat ini petugas masih melakukan penyelidikan atas temuan bom ransel tersebut. "Masih diselidiki, termasuk dua orang yang masih hidup itu. Polisi juga masih menyelidiki aksi teror yang dilakukan oleh kelompok ini," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Densus 88 melakukan penyergapan terhadap empat terduga teroris, di warung makan Jalan Raya Pahlawan, Kelurahan/Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Dalam penyergapan itu, dua orang terduga dinyatakan tewas. Satu diantaranya tewas dengan luka di kepala akibat tertembus timah panas polisi. Sedang satu terduga lainnya, tewas di RSU dr Iskak Tulungagung.
Kedua terduga yang tewas itu diketahui bernama Dayat al-Karim dan Rizal. Sedangkan dua terduga lainnya yang tengah kritis di rumah sakit bernama Mugi Hartanto dan Safari.
Penyergapan itu berlangsung sangat cepat, sekira 10 menit. Selain mengenai para terduga teroris, tembakan Tim Densus 88 juga mengenai seorang warga sipil yang berada di sekitar warung. Warga sipil itu diketahui bernama Sujiono (57).
(san)