Bali tergiur Pulau Santosa Singapura
A
A
A
Sindonews.com - Pusat wisata terpadu di Pulau Santosa, Singapura, membuat Bali takjub. Beberapa kalangan pejabat pemerintahan coba menirunya.
Pulau Pudut yang akan direklamasi oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) di bawah komando pengusaha nasional Tomy Winata, diharapkan dapat didesain seperti Pulau Santosa.
Sekretaris Komisi I DPRD Bali Dewa Nyoman Rai mengakui, Bali butuh zona wisata terpadu seperti Pulau Santosa. "Kita tertarik dengan Pulau Santosa. Terus terang, kita berharap reklamasi Pulau Pudut bisa dijadikan seperti itu," imbuhnya, Senin (22/7/2013).
Bali, kata dia, sudah empat kali mendapat predikat nomor 1 sebagai tujuan wisata terbaik dunia. Namun, rangking itu digeser oleh Afrika Selatan. Salah satu hal krusial dari Bali, adalah kemacetan krodit yang kian parah akhir-akhir ini.
Kemacetan itu, seringkali menjadi sorotan wisatawan. Alhasil, Bali mulai ditinggalkan turis. "Tapi sekarang, kemacetan sudah ada solusinya, jalan tol dan jalan bawah tanah (underpass). Perlahan kemacetan terurai," terang Dewa Rai.
Hanya saja, sambungnya, Bali terlanjur ditinggalkan wisatawan. Harus ada solusi untuk mengembalikan turis yang terlanjur muak dengan kemacetan Bali. Salah satunya, Bali harus memiliki perangsang baru untuk memikat mereka.
"Dan destinasi wisata terpadu di lahan reklamasi Pulau Pudut, nantinya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan," tutur politisi PDIP itu.
Kendati begitu, Dewa Rai berharap, agar reklamasi itu nantinya tak melulu mengedepankan kepentingan investor belaka. Pasalnya, tak dapat dipungkiri jika Bali selama ini mengusung konsep pariwisata berbasis budaya. "Harus ada konsep satu kesatuan yang utuh antara pariwisata dan budaya," ingat dia.
Dia berharap, jika proyek itu benar-benar direalisasikan nantinya mesti mengadopsi arsitektur Bali. "Ciri khas Balinya harus kental," pinta Dewa Rai.
Ramai diberitakan, pengusaha nasional Tomy Winata akan mereklamasi Pulau Pudut, pulau dimana pesepakbola dunia Cristiano Ronaldo pernah menginjakkan kakinya untuk menanam mangrove bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah menteri KIB jilid II.
Di atas lahan seluas 838 hektar itu, rencananya akan dibangun pusat kawasan wisata terpadu. Gubernur Made Mangku Pastika sendiri telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) persetujuan atas proyek prestisius tersebut.
Pulau Pudut yang akan direklamasi oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) di bawah komando pengusaha nasional Tomy Winata, diharapkan dapat didesain seperti Pulau Santosa.
Sekretaris Komisi I DPRD Bali Dewa Nyoman Rai mengakui, Bali butuh zona wisata terpadu seperti Pulau Santosa. "Kita tertarik dengan Pulau Santosa. Terus terang, kita berharap reklamasi Pulau Pudut bisa dijadikan seperti itu," imbuhnya, Senin (22/7/2013).
Bali, kata dia, sudah empat kali mendapat predikat nomor 1 sebagai tujuan wisata terbaik dunia. Namun, rangking itu digeser oleh Afrika Selatan. Salah satu hal krusial dari Bali, adalah kemacetan krodit yang kian parah akhir-akhir ini.
Kemacetan itu, seringkali menjadi sorotan wisatawan. Alhasil, Bali mulai ditinggalkan turis. "Tapi sekarang, kemacetan sudah ada solusinya, jalan tol dan jalan bawah tanah (underpass). Perlahan kemacetan terurai," terang Dewa Rai.
Hanya saja, sambungnya, Bali terlanjur ditinggalkan wisatawan. Harus ada solusi untuk mengembalikan turis yang terlanjur muak dengan kemacetan Bali. Salah satunya, Bali harus memiliki perangsang baru untuk memikat mereka.
"Dan destinasi wisata terpadu di lahan reklamasi Pulau Pudut, nantinya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan," tutur politisi PDIP itu.
Kendati begitu, Dewa Rai berharap, agar reklamasi itu nantinya tak melulu mengedepankan kepentingan investor belaka. Pasalnya, tak dapat dipungkiri jika Bali selama ini mengusung konsep pariwisata berbasis budaya. "Harus ada konsep satu kesatuan yang utuh antara pariwisata dan budaya," ingat dia.
Dia berharap, jika proyek itu benar-benar direalisasikan nantinya mesti mengadopsi arsitektur Bali. "Ciri khas Balinya harus kental," pinta Dewa Rai.
Ramai diberitakan, pengusaha nasional Tomy Winata akan mereklamasi Pulau Pudut, pulau dimana pesepakbola dunia Cristiano Ronaldo pernah menginjakkan kakinya untuk menanam mangrove bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah menteri KIB jilid II.
Di atas lahan seluas 838 hektar itu, rencananya akan dibangun pusat kawasan wisata terpadu. Gubernur Made Mangku Pastika sendiri telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) persetujuan atas proyek prestisius tersebut.
(san)