Antisipasi penggunaan narkoba, sopir di Sidoarjo dites urine

Kamis, 18 Juli 2013 - 19:09 WIB
Antisipasi penggunaan...
Antisipasi penggunaan narkoba, sopir di Sidoarjo dites urine
A A A
Sindonews.com - Menginjak sepuluh hari puasa Ramadan, Polres Sidoarjo dan Dinas Perhubungan (Dishub) mulai mengecek kelayakan angkutan penumpang umum. Bukan hanya itu, sopir angkutan juga dites urine untuk mencegah penggunaan narkoba.

Pertama kali yang menjadi sasaran adalah sopir bus di Terminal Purabaya yang dites urine. Bertempat di terminal, satu persatu sopir bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP).

"Selain tes urine, sopir juga dicek kesehatannya," ujar Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki, disela-sela tes urine, Kamis (18/7/2013).

Tes urine dan kelayakan bus tersebut sempat mengagetkan sejumlah sopir bus maupun penumpang. Apalagi, pagi itu banyak sopir yang baru berangkat dan tidak menyangka langsung "ditodong" tes urine. Salah satunya sopir bus Eka nopol S 7150 US yang dicegat oleh polisi meski baru keluar dari jalur bus.

Bus jurusan Surabaya-Jogja-Magelang tersebut diperiksa kelayakan. Demikian pula bus lainnya juga diperiksa kelayakannya. Dipimpin oleh Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki dan kepala UPT terminal Purabaya May Ronald, keduanya masuk ke dalam bus.

Marjuki memeriksa kelengkapan bus diantaranya, ketersediaan alat pemecah kaca hingga PMK. Kondisi ban bus patas juga tidak luput dari pemeriksaan sejumlah polisi. "Kalau layak jalan ya silahkan untuk jalan. Tapi hati-hati di jalan," tandas Marjuki.

Marjuki meminya pengecekan awal dilakukan sebagai langkah awal upaya program mudik. Dengan memeriksa kelengkapan bus diharapkan para bus selalu siap termasuk sopir. Mumpung lebaran masih jauh, pihaknya akan mengencarkan pemeriksaan kelayakan kendaraan, termasuk juga uji emisi.

Bagi sopir yang tidak lolos dalam tes urine tidak akan diperbolehkan untuk berangkat. Polisi akan memeriksa sopir jika memang ada kandungan narkoba dalam hasil tes. "Kalau kondisi sopir sehat, tentu menunjang keselamatan," pungkas Marjuki.

Sementara itu, Kepala UPT Terminal Purabaya May Ronald mengatakan, setiap harinya ada sekitar 450 bus yang berangkat melalui di terminal Purabaya. Ratusan bus tersebut memang harus dalam kondisi layak agar tidak membahayakan penumpang. “Jika ada bus yang tidak layak harus ditilang," tegasnya.

Ditanya lonjakan penumpang selama puasa dan menjelang lebaran, May Ronald juga belum bisa memastikan puncak arus mudik yang akan terjadi di terminal Purabaya. Meski demikian, pihaknya juga akan mempersiapkan bus cadangan jika memang dibutuhkan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7737 seconds (0.1#10.140)