Banjir, empat hari akses jalan Bone - Wajo terputus

Kamis, 18 Juli 2013 - 18:42 WIB
Banjir, empat hari akses...
Banjir, empat hari akses jalan Bone - Wajo terputus
A A A
Sindonews.com - Hujan yang terus mengguyur Kabupaten Bone mengakibatkan akses jalan Bone - Wajo terputus selama empat hari akibat banjir. Warga terpaksa menggunakan perahu katinting serta bambu yang dirakit sebagai alat transportasi.

Seperti penuturan pengendara mobil Mahyudin, bahwa akses jalan di Desa Kampoti, Kecamatan Dua Boccoe dan Pompanua, Kecamatan Ajangale tergenang air hingga perjalanannya harus memutar dari Kecamatan Amali ke Soppeng hingga ke poros Wajo. Waktu perjalanan yang ditempuh dinilainya jauh ketimbang melewati Poros Bone Wajo.

"Semua badan jalan tergenang air hingga puluhan kilo sampai ke Kecamatan Ajangale perbatasan Wajo, jadi terpaksa memutar jalan," ungkap Mahyudin kepada SINDO, Kamis (18/7/2013).

Kondisi warga korban banjir juga memperihatinkan, pasalnya hari keempat air belum juga surut dari badan jalan raya dan rumah mereka yang digenangi air. Namun, warga berharap pemerintah daerah turun membantu karena akses jalan terputus yang mengakibatkan kebutuhan mendesak seperti air bersih makanan serta pelayanan kesehatan.

Menurut warga setempat, Idris, bahwa wilayahnya masih terancam dengan luapan Sungai Walannae. Segala aktivitas di daerahnya hanya membersihkan dan perekenomian warga tidak berjalan.

"Air tidak mau turun dan mengendap dan banyak sawah petani gagal panen, Warga hanya menggunakan rakit dan perahu untuk menjalankan aktifitas sehari-harinya," ujarnya.

Sementara itu, Camat Dua Boccoe, Andi Mustamin, mengatakan pihaknya telah melaporkan kondisi banjir kepada pemerintah daerah yang terdata sebanyak 1.873 rumah warga yang terendam banjir.

"Soal kerugian, kami belum bisa taksir dan masih melakukan pemantauan. Nanti kalau air sudah turun baru bisa dilihat berapa kerugian warga termasuk padi warga yang rusak," kata Mustamin saat dihubungi via ponselnya.

Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Kabupaten Bone, Amrullah Hasda, menjelaskan bahwa banjir kiriman dari Kabupaten Wajo itu masih terasa oleh warga khawatir terhadap tidak surutnya air. Bahkan, selama empat hari banjir, poros Bone-Wajo putus total tidak bisa dilalui oleh kendaraan.

"Terparah di Kelurahan Pompanua dan sampai sekarang masih belum dilalui. Beberapa instansi daerah juga sudah turun memberikan bantuan seperti air bersih yang paling membutuhkan warga korban banjir," ungkapnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0780 seconds (0.1#10.140)