Cuaca buruk, perahu kecil di Ternate dilarang berlayar
A
A
A
Sindonews.com - Selain mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate Maluku Utara (Malut), cuaca buruk juga mengancam keselamatan pelayaran di wilayah Ternate dan sekitarnya.
Hal ini disampaikan oleh Otoritas Pelabuhan Ternate. Mereka melarang perahu kecil dan speedboat pengangkut penumpang berlayar meninggalkan pelabuhan Ternate, karena cuaca buruk yang melanda di perairan Ternate dan sekitarnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ternate Malut, Takwim Masuku di di hubungi melalui telepon selulernya, Rabu (17/07/2013) mengatakan, pihaknya mengistruksikan seluruh petugas untuk tidak mengizinkan kapal berukuran kecil dan speedboat berlayar meninggalkan pelabuhan sampai cuaca membaik.
"Cuaca di Ternate dan wilayah daerah lainnya di Malut saat ini diguyur hujan lebat dan terjadi cuaca buruk di sertai ombak besar mengakibatkan jarak pandang juga sangat terbatas. Selain itu, juga menimbulkan gelombang tinggi mencapai empat meter. Bahkan, sejumlah wilayah seperti di perairan Kabupaten Kepulauan Sula terjadi tingginya gelombang mencapai di atas tiga hingga empat meter," jelasnya.
Ditambahkan Takwim, perahu berukuran besar tetap diizinkan untuk berlayar, namun, harus memenuhi semua persyaratan, seperti kondisi kapal layak layar. Selain itu, penumpang tidak melebihi kapasitas dan memiliki fasilitas keselamatannya yang harus lengkap.
Dilarangnya perahu kecil dan speedboat beroperasi mengakibatkan para penumpang dari Ternate untuk tujuan Tidore dan Sofifi, yang biasanya banyak menggunakan speedboat membludak di pelabuhan speedboat Kota Baru, Ternate Tengah dan pelabuhan Speedboat Bastiong, Ternate Selatan.
Cuaca buruk yang melanda Ternate juga mengakibatkan Bandara Babullah Ternate sejak Rabu Pagi ditutup sementara. Akibatnya sejumlah penerbangan dialihkan.
Penutupan Bandara Babullah Ternate tersebut mengakibatkan empat penerbangan dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mendarat di bandara tersebut, seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Ekspres Air dan Wings Air terpaksa dialihkan ke Bandara Sam Ratulangi Manado.
Hal ini disampaikan oleh Otoritas Pelabuhan Ternate. Mereka melarang perahu kecil dan speedboat pengangkut penumpang berlayar meninggalkan pelabuhan Ternate, karena cuaca buruk yang melanda di perairan Ternate dan sekitarnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ternate Malut, Takwim Masuku di di hubungi melalui telepon selulernya, Rabu (17/07/2013) mengatakan, pihaknya mengistruksikan seluruh petugas untuk tidak mengizinkan kapal berukuran kecil dan speedboat berlayar meninggalkan pelabuhan sampai cuaca membaik.
"Cuaca di Ternate dan wilayah daerah lainnya di Malut saat ini diguyur hujan lebat dan terjadi cuaca buruk di sertai ombak besar mengakibatkan jarak pandang juga sangat terbatas. Selain itu, juga menimbulkan gelombang tinggi mencapai empat meter. Bahkan, sejumlah wilayah seperti di perairan Kabupaten Kepulauan Sula terjadi tingginya gelombang mencapai di atas tiga hingga empat meter," jelasnya.
Ditambahkan Takwim, perahu berukuran besar tetap diizinkan untuk berlayar, namun, harus memenuhi semua persyaratan, seperti kondisi kapal layak layar. Selain itu, penumpang tidak melebihi kapasitas dan memiliki fasilitas keselamatannya yang harus lengkap.
Dilarangnya perahu kecil dan speedboat beroperasi mengakibatkan para penumpang dari Ternate untuk tujuan Tidore dan Sofifi, yang biasanya banyak menggunakan speedboat membludak di pelabuhan speedboat Kota Baru, Ternate Tengah dan pelabuhan Speedboat Bastiong, Ternate Selatan.
Cuaca buruk yang melanda Ternate juga mengakibatkan Bandara Babullah Ternate sejak Rabu Pagi ditutup sementara. Akibatnya sejumlah penerbangan dialihkan.
Penutupan Bandara Babullah Ternate tersebut mengakibatkan empat penerbangan dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mendarat di bandara tersebut, seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Ekspres Air dan Wings Air terpaksa dialihkan ke Bandara Sam Ratulangi Manado.
(rsa)