Sekolah satu atap di Polman dievaluasi

Senin, 15 Juli 2013 - 16:29 WIB
Sekolah satu atap di...
Sekolah satu atap di Polman dievaluasi
A A A
Sindonews.com - Unicef bersama tim dari Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) melakukan kunjungan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Kunjungan dilakukan untuk memantau sekaligus mengevaluasi pengelolaan sekolah satu atap yang ada di daerah ini.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Polman Arifuddin Toppo menuturkan, di Polman sedikitnya lebih dari 10 unit sekolah satu atap yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Pemantauan sekolah satu atap yang dilakukan oleh Unicef, bersama tim dari Kemendiknas untuk mengevaluasi sejauh mana pelaksanaannya, sekaligus juga akan menjadi sampel dalam pengembangan model sekolah satu atap.

Sebagaimana surat yang diterima dari tim yang dipimpin oleh Prof Hitendra Pillay bersama DR Herwindo Haribowo, pantauan tersebut bertujuan melakukan review program satu atap serta mengetahui efektivitas program dalam menjembatani keberlanjutan pendidikan anak, khususnya ke sekolah menengah pertama.

“Hasil dari pemantauan ini akan dapat menghasilkan sejumlah rekomendasi dalam pengembangan model sekolah satu atap yang lebih efektif ke depan,” ujar Arifuddin, kepada wartawan, Senin (15/7/2013).

Selama pemantauan tersebut, tim konsultan akan melakukan wawancara dengan sejumlah murid, komite sekolah, tokoh masyarakat, guru, dan kepala sekolah. Tujuannya, untuk mengetahui pandangan mereka terhadap program satu atap.

Kata Arifuddin, ada sejumlah data yang diharapkan dapat diperoleh tim, antara lain jumlah sekolah satu atap yang menggunakan model -1 yakni SD dan SMP yang berada dalam satu lokasi, tetapi mempunyai manajemen terpisah.

Jumlah sekolah satu atap yang menggunakan model -2 yakni SD dan SMP yang berada dalam satu lokasi yang menggunakan manajemen terpadu. Serta jumlah sekolah satu atap yang menggunakan model -3 yakni SD+SD dan SMP yang berada dalam satu lokasi dan mempunyai manajemen terpadu.

Lebih lanjut, Arifuddin menambahkan, sejumlah sekolah satu atap yang ada di Polman, selama ini memang juga dibangun oleh AUSAID. Dengan pemantauan langsung ke lapangan, akan diajukan sejumlah hal untuk mendukung optimalnya satu atap. Misalnya, masalah minimnya tenaga pengajar.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1076 seconds (0.1#10.140)