Tawuran, 7 siswa SMK PUI Cirebon diamankan
A
A
A
Sindonews.com - Hari pertama sekolah usai libur tahun ajaran baru, tujuh siswa SMK PUI harus berurusan dengan polisi setelah ditangkap, karena diduga terlibat aksi tawuran pelajar, di sekitar Jalan Pemuda, Kota Cirebon.
Mereka langsung diamankan di Mapolres Cirebon Kota, usai membuat onar dan membuat masyarakat resah. Berdasarkan informasi, aksi tawuran berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB, saat sejumlah siswa SMK PUI bermaksud pulang dengan menumpang salah satu mobil yang melintas.
Saat melewati kawasan Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, mereka merasakan adanya lemparan benda tanpa dapat dipastikan pelakunya. Seorang pelajar Rudi (17) mengatakan, lemparan itu mengenai salah satu teman mereka dan melukainya.
“Kami pun langsung turun dan mencari tahu siapa yang melempari,” kata dia saat ditanyai petugas Polres Cirebon Kota, Senin (15/7/2013).
Usaha pencarian pelaku membawa mereka ke sekitar kawasan Jalan Pemuda. Arif bersama teman-temannya turun dari mobil yang mereka tumpangi dan melihat siswa berseragam yang melintas mengendarai sepeda motor.
Merasa yakin siswa itulah yang melempari, mereka pun akhirnya mengejar dan menyerangnya. Arif, korban pengeroyokan yang disangka pelaku, tak tinggal diam saat diserang. Dia berusaha membela diri dan setelah reda, melaporkan kejadian itu kepada polisi.
Akibat penyerangan itu sendiri, Arif mengaku kehilangan telepon selulernya. Dia pun meyakinkan dirinya bukan pelaku penyerangan sebagaimana disangkakan siswa SMK PUI tersebut.
“Saya tidak tahu, saya memang sedang lewat situ dengan teman hendak pulang ke rumah. Tahu-tahu saya diserang dan handphone saya hilang,” kata siswa SMKN 1 Kota Cirebon ini.
Menerima laporan Arif, petugas dari Polsek Kedawung selanjutnya langsung mendatangi lokasi dan menemukan segerombolan pelajar masih berada di sana. Diduga merekalah pelaku penyerangan yang dilaporkan, petugas pun kemudian berupaya mengamankan. Tujuh siswa berhasil diamankan, sedangkan lainnya melarikan diri.
Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Dony Satria Wicaksono, membenarkan penangkapan tujuh siswa SMK PUI yang diduga terlibat tawuran tersebut. Pihaknya sejauh ini masih melakukan pemeriksaan dan belum memastikan adanya tindakan yang mengarah pidana.
“Masih kami kembangkan kasusnya, kalau memang ada yang mengarah ke tindak pidana kami lanjutkan,” tegas dia.
Saat ini, pihaknya telah melakukan pendataan dan dilanjutkan dengan proses penyidikan. Menurut dia, jika memang terbukti melakukan kekerasan sebagaimana dilaporkan korban, polisi akan menindaklanjutinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Anwar Sanusi, mengaku prihatin dengan aksi tersebut. Dia meyakinkan, siswa yang memang terlibat tindak pidana akan memperoleh sanksi dari sekolah.
“Ada sanksi bagi siswa yang terlibat pidana, selain diserahkan urusannya kepada polisi. Kami lebih jauh mengimbau siswa untuk tidak terlibat dengan tindakan apapun yang akan merugikan diri sendiri,” kata dia.
Mereka langsung diamankan di Mapolres Cirebon Kota, usai membuat onar dan membuat masyarakat resah. Berdasarkan informasi, aksi tawuran berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB, saat sejumlah siswa SMK PUI bermaksud pulang dengan menumpang salah satu mobil yang melintas.
Saat melewati kawasan Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, mereka merasakan adanya lemparan benda tanpa dapat dipastikan pelakunya. Seorang pelajar Rudi (17) mengatakan, lemparan itu mengenai salah satu teman mereka dan melukainya.
“Kami pun langsung turun dan mencari tahu siapa yang melempari,” kata dia saat ditanyai petugas Polres Cirebon Kota, Senin (15/7/2013).
Usaha pencarian pelaku membawa mereka ke sekitar kawasan Jalan Pemuda. Arif bersama teman-temannya turun dari mobil yang mereka tumpangi dan melihat siswa berseragam yang melintas mengendarai sepeda motor.
Merasa yakin siswa itulah yang melempari, mereka pun akhirnya mengejar dan menyerangnya. Arif, korban pengeroyokan yang disangka pelaku, tak tinggal diam saat diserang. Dia berusaha membela diri dan setelah reda, melaporkan kejadian itu kepada polisi.
Akibat penyerangan itu sendiri, Arif mengaku kehilangan telepon selulernya. Dia pun meyakinkan dirinya bukan pelaku penyerangan sebagaimana disangkakan siswa SMK PUI tersebut.
“Saya tidak tahu, saya memang sedang lewat situ dengan teman hendak pulang ke rumah. Tahu-tahu saya diserang dan handphone saya hilang,” kata siswa SMKN 1 Kota Cirebon ini.
Menerima laporan Arif, petugas dari Polsek Kedawung selanjutnya langsung mendatangi lokasi dan menemukan segerombolan pelajar masih berada di sana. Diduga merekalah pelaku penyerangan yang dilaporkan, petugas pun kemudian berupaya mengamankan. Tujuh siswa berhasil diamankan, sedangkan lainnya melarikan diri.
Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Dony Satria Wicaksono, membenarkan penangkapan tujuh siswa SMK PUI yang diduga terlibat tawuran tersebut. Pihaknya sejauh ini masih melakukan pemeriksaan dan belum memastikan adanya tindakan yang mengarah pidana.
“Masih kami kembangkan kasusnya, kalau memang ada yang mengarah ke tindak pidana kami lanjutkan,” tegas dia.
Saat ini, pihaknya telah melakukan pendataan dan dilanjutkan dengan proses penyidikan. Menurut dia, jika memang terbukti melakukan kekerasan sebagaimana dilaporkan korban, polisi akan menindaklanjutinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Anwar Sanusi, mengaku prihatin dengan aksi tersebut. Dia meyakinkan, siswa yang memang terlibat tindak pidana akan memperoleh sanksi dari sekolah.
“Ada sanksi bagi siswa yang terlibat pidana, selain diserahkan urusannya kepada polisi. Kami lebih jauh mengimbau siswa untuk tidak terlibat dengan tindakan apapun yang akan merugikan diri sendiri,” kata dia.
(san)