Penetapan kandidat pilkada Jeneponto, polisi siaga
A
A
A
Sindonews.com - Polres Jeneponto mengantisipasi bentorkan antara pendukung saat penetapan kandidat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Keneponto, Selasa (16/7) mendatang. Pasalnya, dari lima pendaftar bakal ada yang akan digugurkan.
Tiga kandidat dipastikan bertarung yakni, Ashari Fakshirie Radjamilo-Mahlil Sikki, Iksan Iskandar-Mulyadi Mustamu, Syuaib Mallombassi-Andi Mappatunru lantaran memiliki partai pengusung yang cukup. Sementara, pasangan Baharuddin BJ-Isnaad Ibrahim dan Burhanuddin Baso Tika-Sanusi Hamid masih berebut parpol pengusung.
"Kita menurunkan 2/3 personel dari kekuatan yang ada, itu untuk menjaga kemungkinan yang ada," tegas Kabag Operasional Polres Jeneponto Catur Budi Susilo, Minggu (14/7/2013).
Ia mengatakan, kekuatan yang akan diturunkan di atas angka 200-an personel. Kekuatan itu akan ditambah dengan kekuatan yang berasal dari TNI.
"Ditambah dengan 1/3 dari anggota TNI Kodim Jeneponto, untuk sementara itu yang yang akan bertugas," kata Catur.
Terkait bakal ada kandidat yang akan gugur yang bisa memicu bentrokan, Catur menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara KPU untuk menetapkan yang bersyarat. Polri kata Catur, tak punya kewenangan mencampuri dan hanya mengamankan apapun yang menjadi keputusan penyelenggaran Pilkada itu.
"Itu ranah penyelenggara Pilkada, ada yang gugur atau tidak itu bukan kewenangan kami, pastinya kita siap amankan," pungkasnya.
Ketua KPU Jeneponto Musthova Kamal memastikan akan mengumumkan kontestan yang akan mengikuti Pilkada, besok. "Kita akan umumkan kandidat yang bisa bertarung di Pilkada 16 Juli nanti, kandidat yang memenuhi syarat akan kita loloskan dan yang tidak maka dipastikan akan gugur," tegas Ketua KPU Jeneponto Musthova Kamal kepada wartawan.
Ia mengatakan, sejauh ini telah melakukan kroscek terkait parpol yang memberikan dukungan ganda langsung di DPP. Hanya saja, Musthova menolak membocorkan dukungan resmi parpol hasil verifikasi KPU di Jakarta.
"Kita sudah ketahui, hanya saja ada waktunya kita umumkan, jadi tunggu saja saatnya," ungkap Musthova.
Terkait potensi konflik jika ada kandidat yang tak diloloskan, maka KPU menyerahkan sepenuhnya kepada pengamanan. Apalagi, anggaran nuntuk mengamankan seluruh rangkaian Pilkada tersedia.
"Urusan keamanan, kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian," katanya.
Sementara Juru Bicara pasangan Burhanuddin Baso Tika-Sanusi Hamid, Ramli Nakku optimistis jagoannya akan bertarung di Pilkada Jeneponto. Ia mengaku, secara administrasi kandidatnya mengantongi rekomendasi dari DPP parpol yang dinilai ganda itu. Sementara kandidat lain kata Ramli hanya mengantongi rekomendasi pimpinan parpol kabupaten.
"Kita lengkap secara administrasi dukungan parpol dari DPP, bocorannya juga dari KPU seperti itu," tegas Ramli kepada SINDO.
Namun demikian, Ramli masih tetap menunggu keputusan KPU. Pihaknya pun akan menerima apapun yang menjadi keputusan penyelenggaran Pilkada itu. "Intinya kita optimistis bertarung dan kita yakin itu," ungkapnya.
Tiga kandidat dipastikan bertarung yakni, Ashari Fakshirie Radjamilo-Mahlil Sikki, Iksan Iskandar-Mulyadi Mustamu, Syuaib Mallombassi-Andi Mappatunru lantaran memiliki partai pengusung yang cukup. Sementara, pasangan Baharuddin BJ-Isnaad Ibrahim dan Burhanuddin Baso Tika-Sanusi Hamid masih berebut parpol pengusung.
"Kita menurunkan 2/3 personel dari kekuatan yang ada, itu untuk menjaga kemungkinan yang ada," tegas Kabag Operasional Polres Jeneponto Catur Budi Susilo, Minggu (14/7/2013).
Ia mengatakan, kekuatan yang akan diturunkan di atas angka 200-an personel. Kekuatan itu akan ditambah dengan kekuatan yang berasal dari TNI.
"Ditambah dengan 1/3 dari anggota TNI Kodim Jeneponto, untuk sementara itu yang yang akan bertugas," kata Catur.
Terkait bakal ada kandidat yang akan gugur yang bisa memicu bentrokan, Catur menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara KPU untuk menetapkan yang bersyarat. Polri kata Catur, tak punya kewenangan mencampuri dan hanya mengamankan apapun yang menjadi keputusan penyelenggaran Pilkada itu.
"Itu ranah penyelenggara Pilkada, ada yang gugur atau tidak itu bukan kewenangan kami, pastinya kita siap amankan," pungkasnya.
Ketua KPU Jeneponto Musthova Kamal memastikan akan mengumumkan kontestan yang akan mengikuti Pilkada, besok. "Kita akan umumkan kandidat yang bisa bertarung di Pilkada 16 Juli nanti, kandidat yang memenuhi syarat akan kita loloskan dan yang tidak maka dipastikan akan gugur," tegas Ketua KPU Jeneponto Musthova Kamal kepada wartawan.
Ia mengatakan, sejauh ini telah melakukan kroscek terkait parpol yang memberikan dukungan ganda langsung di DPP. Hanya saja, Musthova menolak membocorkan dukungan resmi parpol hasil verifikasi KPU di Jakarta.
"Kita sudah ketahui, hanya saja ada waktunya kita umumkan, jadi tunggu saja saatnya," ungkap Musthova.
Terkait potensi konflik jika ada kandidat yang tak diloloskan, maka KPU menyerahkan sepenuhnya kepada pengamanan. Apalagi, anggaran nuntuk mengamankan seluruh rangkaian Pilkada tersedia.
"Urusan keamanan, kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian," katanya.
Sementara Juru Bicara pasangan Burhanuddin Baso Tika-Sanusi Hamid, Ramli Nakku optimistis jagoannya akan bertarung di Pilkada Jeneponto. Ia mengaku, secara administrasi kandidatnya mengantongi rekomendasi dari DPP parpol yang dinilai ganda itu. Sementara kandidat lain kata Ramli hanya mengantongi rekomendasi pimpinan parpol kabupaten.
"Kita lengkap secara administrasi dukungan parpol dari DPP, bocorannya juga dari KPU seperti itu," tegas Ramli kepada SINDO.
Namun demikian, Ramli masih tetap menunggu keputusan KPU. Pihaknya pun akan menerima apapun yang menjadi keputusan penyelenggaran Pilkada itu. "Intinya kita optimistis bertarung dan kita yakin itu," ungkapnya.
(rsa)