Banjir bandang, ratusan perahu nelayan Kendal rusak
A
A
A
Sindonews.com - Banjir bandang yang terjadi di Rowosari, Kendal, Jawa Tengah, tidak hanya merusak dan merendam ribuan rumah. Ratusan perahu milik nelayan setempat terbawa banjir dan tenggelam.
Tidak hanya itu, ratusan perahu ini terhempas hingga ke pinggir sungai dan sebagian rusak parah. Tercatat, hingga kini masih ada 60 perahu nelayan yang belum ditemukan. Perahu - perahu tersebut diduga terbawa banjir hingga ke muara sungai.
Nelayan mengaku, meski perahu mereka sudah ditambatkan menggunakan tambang, namun derasnya arus sungai membuat perahu mereka terbawa dan hanyut.
"Ada perahu - perahu yang terdampar hingga pinggir sungai dan sebagian lagi terbalik dan tenggelam. Ada juga yang terhempas hingga ke pemukiman warga dan merusak rumah nelayan," jelas seorang nelayan, Muhid, Minggu (14/7/2013).
Menurutnya, akibat insiden tersebut, nelayan mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Pasalnya selain perahunya yang rusak, seluruh peralatan baik mesin kapal dan jaring ikut terbawa banjir.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Kendal, Munawir, yang meninjau lokasi bencana mengatakan, pemerintah setempat harus memikirkan untuk membangun tanggul yang kuat dan tinggi, agar kejadian tersebut tak kembali terulang.
"Jumlah rumah yang rusak akibat banjir bandang sekira 1.400 rumah, sedangkan kapal nelayan yang rusak dan hilang belum diketahui secara pasti. Namun yang jelas, ada sekira 60 kapal yang belum diketahui serta ratusan lainnya rusak parah. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah," jelasnya.
Tidak hanya itu, ratusan perahu ini terhempas hingga ke pinggir sungai dan sebagian rusak parah. Tercatat, hingga kini masih ada 60 perahu nelayan yang belum ditemukan. Perahu - perahu tersebut diduga terbawa banjir hingga ke muara sungai.
Nelayan mengaku, meski perahu mereka sudah ditambatkan menggunakan tambang, namun derasnya arus sungai membuat perahu mereka terbawa dan hanyut.
"Ada perahu - perahu yang terdampar hingga pinggir sungai dan sebagian lagi terbalik dan tenggelam. Ada juga yang terhempas hingga ke pemukiman warga dan merusak rumah nelayan," jelas seorang nelayan, Muhid, Minggu (14/7/2013).
Menurutnya, akibat insiden tersebut, nelayan mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Pasalnya selain perahunya yang rusak, seluruh peralatan baik mesin kapal dan jaring ikut terbawa banjir.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Kendal, Munawir, yang meninjau lokasi bencana mengatakan, pemerintah setempat harus memikirkan untuk membangun tanggul yang kuat dan tinggi, agar kejadian tersebut tak kembali terulang.
"Jumlah rumah yang rusak akibat banjir bandang sekira 1.400 rumah, sedangkan kapal nelayan yang rusak dan hilang belum diketahui secara pasti. Namun yang jelas, ada sekira 60 kapal yang belum diketahui serta ratusan lainnya rusak parah. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah," jelasnya.
(rsa)