Pendukung Khofifah & Ormas PP geruduk KPU Jatim
A
A
A
Sindonews.com - Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur (Jatim) diwarnai dengan aksi demonstrasi oleh dua kelompok massa. Masing-masing kelompok, membawa kepentingannya masing-masing. Ada perbedaan yang menyolok dari dua massa pendemo ini.
Pantauan di lokasi, pihak kepolisian sengaja memecah dua massa yang berbeda tuntutan itu. Di sebelah barat Kantor KPU Jatim, nampak sejumlah massa pendukung pasangan Khofifah-Herman (Berkah). Massa yang sebagian besar adalah ibu-ibu ini hanya terlihat bersila sambil melantunkan ayat-ayat suci.
Dengan menggunakan busana serba putih ini, para ibu-ibu yang tergabung dalam Komunitas Pendukung Khofifah (KPK) dan Barisan Pendukung Khofifah (BPK), itu meminta KPU Jatim meloloskan pasangan Khofifah-Herman (Berkah).
Sementara di sebelah timur, pendemo berasal dari Ormas Pemuda Pancasila (PP). Dengan menggunakan truk trailer, massa ini berorasi sambil meneriakkan yel-yel agar KPU tetap berpegang teguh kepada keputusan hukum. Aksi ini, sempat memanas ketika Ormas PP meminta agar perwakilannya bisa masuk ke dalam gedung KPU yang saat ini sedang menggelar rapat pleno.
Namun, aksi tersebut dapat diredam. Meski dalam nuansa puasa, Ormas PP terus berorasi dan sesekali memutar musik dangdut.
"Dua massa ini memang sengaja dipisah agar tidak terjadi kerusuhan, karena memang beda dukungan," kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti, di halaman Kantor KPU Jatim, Jalan Tenggilis, Surabaya, Minggu (14/7/2013).
Untuk mencegah terjadi kerusuhan, polisi menerjunkan 1.700 personel. Mereka dibekali dengan beberapa peralatan pengendali massa, seperti mobil water cannon, dan pistol gas airmata.
Sementara di dalam gedung, rapat pleno masih berlangsung. Hari ini adalah penentuan siapakah pasangan yang lolos untuk maju di Pilgub Jatim 2013 mendatang.
Pantauan di lokasi, pihak kepolisian sengaja memecah dua massa yang berbeda tuntutan itu. Di sebelah barat Kantor KPU Jatim, nampak sejumlah massa pendukung pasangan Khofifah-Herman (Berkah). Massa yang sebagian besar adalah ibu-ibu ini hanya terlihat bersila sambil melantunkan ayat-ayat suci.
Dengan menggunakan busana serba putih ini, para ibu-ibu yang tergabung dalam Komunitas Pendukung Khofifah (KPK) dan Barisan Pendukung Khofifah (BPK), itu meminta KPU Jatim meloloskan pasangan Khofifah-Herman (Berkah).
Sementara di sebelah timur, pendemo berasal dari Ormas Pemuda Pancasila (PP). Dengan menggunakan truk trailer, massa ini berorasi sambil meneriakkan yel-yel agar KPU tetap berpegang teguh kepada keputusan hukum. Aksi ini, sempat memanas ketika Ormas PP meminta agar perwakilannya bisa masuk ke dalam gedung KPU yang saat ini sedang menggelar rapat pleno.
Namun, aksi tersebut dapat diredam. Meski dalam nuansa puasa, Ormas PP terus berorasi dan sesekali memutar musik dangdut.
"Dua massa ini memang sengaja dipisah agar tidak terjadi kerusuhan, karena memang beda dukungan," kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti, di halaman Kantor KPU Jatim, Jalan Tenggilis, Surabaya, Minggu (14/7/2013).
Untuk mencegah terjadi kerusuhan, polisi menerjunkan 1.700 personel. Mereka dibekali dengan beberapa peralatan pengendali massa, seperti mobil water cannon, dan pistol gas airmata.
Sementara di dalam gedung, rapat pleno masih berlangsung. Hari ini adalah penentuan siapakah pasangan yang lolos untuk maju di Pilgub Jatim 2013 mendatang.
(san)