Kisah pilu Hendra Naibaho, petugas lapas yang terpanggang
A
A
A
Sindonews.com - Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (11/7) malam, ternyata meninggalkan cerita duka yang mendalam. Pasalnya, ada dua petugas di lapas terbesar di Sumatera Utara itu harus menyerahkan nyawa mereka di malam kelam tersebut.
Satu korban tewas dalam insiden itu diantaranya adalah seorang staf registrasi yang juga admin Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), Hendra Naibaho. Ia tewas setelah terpanggang di ruangan yang biasa ditempatinya saat bekerja.
Menurut keterangan rekan korban, yang juga petugas LP Tanjung Gusta, Debby, Hendra Naibaho (27), baru akan melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya dalam waktu dekat. Ternyata impiannya membina biduk rumah tangga harus sirna karena ajal yang menjemputnya.
"Hendra sedianya akan menikah dalam waktu dekat. Ia bergabung sejak tahun 2007 lalu. Hendra langsung bergabung di Lapas Tanjung Gusta sebagai tenaga penjagaan, karena prestasi dan keterampilannya Hendra diangkat sebagai admin SDP," jelas Debby.
Menurutnya, sejak SMA, Hendra dikenal berprestasi, sulung dari 7 bersaudara itu telah lama menjadi tulang punggung keluarga. Hendra dimata rekannya merupakan sosok yang sederhana dan pekerja keras. Dia, merupakan tulang punggung keluarganya hingga maut menjemput ajalnya.
Sebelum kejadian, Hendra ternyata sudah bekerja lembur sejak hari Senin (8/7) lalu, untuk mengerjakan usulan remisi.
“Biasanya Hendra dan tim lain yang mengerjakan usulan remisi memang selalu pulang jam 11 malam,” ujar Debby.
Pekerjaan usulan remisi yang berdekatan dengan HUT kemerdekaan RI itu menurut Debby memang menguras waktu dan tenaga. Namun, hal itu harus dilakukan karena bagian registrasi memang berkewajiban mendata hak napi yang harus diberikan.
Satu korban tewas dalam insiden itu diantaranya adalah seorang staf registrasi yang juga admin Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), Hendra Naibaho. Ia tewas setelah terpanggang di ruangan yang biasa ditempatinya saat bekerja.
Menurut keterangan rekan korban, yang juga petugas LP Tanjung Gusta, Debby, Hendra Naibaho (27), baru akan melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya dalam waktu dekat. Ternyata impiannya membina biduk rumah tangga harus sirna karena ajal yang menjemputnya.
"Hendra sedianya akan menikah dalam waktu dekat. Ia bergabung sejak tahun 2007 lalu. Hendra langsung bergabung di Lapas Tanjung Gusta sebagai tenaga penjagaan, karena prestasi dan keterampilannya Hendra diangkat sebagai admin SDP," jelas Debby.
Menurutnya, sejak SMA, Hendra dikenal berprestasi, sulung dari 7 bersaudara itu telah lama menjadi tulang punggung keluarga. Hendra dimata rekannya merupakan sosok yang sederhana dan pekerja keras. Dia, merupakan tulang punggung keluarganya hingga maut menjemput ajalnya.
Sebelum kejadian, Hendra ternyata sudah bekerja lembur sejak hari Senin (8/7) lalu, untuk mengerjakan usulan remisi.
“Biasanya Hendra dan tim lain yang mengerjakan usulan remisi memang selalu pulang jam 11 malam,” ujar Debby.
Pekerjaan usulan remisi yang berdekatan dengan HUT kemerdekaan RI itu menurut Debby memang menguras waktu dan tenaga. Namun, hal itu harus dilakukan karena bagian registrasi memang berkewajiban mendata hak napi yang harus diberikan.
(rsa)