Warga diminta laporkan tahanan kabur
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Hukum dan HAM meminta warga ikut membantu petugas kepolisian dalam mencari, dan memberikan informasi mengenai tahanan Lembaga Pemasrakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, yang kabur saat terjadi kerusuhan semalam.
Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum dan HAM Akbar Hadi meminta, warga sekitar yang melihat tanahan lari ke permukiman mereka, segera melapor ke pihak kepolisian.
"Kami mengimbau agar masyarakat turut membantu kami, dan Polri untuk melaporkan, jika ada napi yang diduga masuk ke lingkungan tempat tinggal," ujar Akbar, melalui pesan singkatnya, kepada wartawan.
Kendati demikian, Akbar tidak bisa memastikan, berapa jumlah tahanan yang berhasil melarikan diri. Sampai saat ini, pihaknya masih terus melakukan proses pendataan. "Kami belum ada angka persis penghuni yang kabur, masih proses pendataan," tukasnya.
Seperti diberitakan, kebakaran yang terjadi di LP Tanjung Gusta, ternyata bukan diakibatkan oleh korsleting listrik. Kebakaran diduga sengaja, dilakukan oleh tahanan untuk menghalangi polisi masuk ke dalam lapas.
Akibat kericuhan ini diduga 300 napi melarikan diri dengan menjebol tembok belakang lapas. Para tahanan yang kabur berasal dari tahanan kriminal hingga tahanan teroris.
Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum dan HAM Akbar Hadi meminta, warga sekitar yang melihat tanahan lari ke permukiman mereka, segera melapor ke pihak kepolisian.
"Kami mengimbau agar masyarakat turut membantu kami, dan Polri untuk melaporkan, jika ada napi yang diduga masuk ke lingkungan tempat tinggal," ujar Akbar, melalui pesan singkatnya, kepada wartawan.
Kendati demikian, Akbar tidak bisa memastikan, berapa jumlah tahanan yang berhasil melarikan diri. Sampai saat ini, pihaknya masih terus melakukan proses pendataan. "Kami belum ada angka persis penghuni yang kabur, masih proses pendataan," tukasnya.
Seperti diberitakan, kebakaran yang terjadi di LP Tanjung Gusta, ternyata bukan diakibatkan oleh korsleting listrik. Kebakaran diduga sengaja, dilakukan oleh tahanan untuk menghalangi polisi masuk ke dalam lapas.
Akibat kericuhan ini diduga 300 napi melarikan diri dengan menjebol tembok belakang lapas. Para tahanan yang kabur berasal dari tahanan kriminal hingga tahanan teroris.
(san)