Perwira berpangkat Kombes akan jaga exit Tol Pejagan
A
A
A
Sindonews.com - Kawasan exit Tol Pejagan Brebes menjadi perhatian serius Direktorat Lalu Lintas (Dit Lantas) Polda Jawa Tengah dalam rangka menyambut mudik lebaran mendatang. Kawasan ini, seperti tahun lalu, diprediksi menyumbang kemacetan cukup parah di lajur pantai utara (pantura).
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Istu Hari Winarto mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi di tingkat Mabes Polri untuk membahas terkait Exit Tol Pejagan.
Hasil koordinasi itu akan ada penempatan perwira dari Mabes Polri berpangkat Komisaris Besar, yang bertugas sebagai penanggungjawab atau pengendali. Perwira itu akan diambil dari Korlantas (Korps Lalu Lintas) atau Baharkam (Badan Pemelihara Keamanan).
“Perwira dari Mabes itu berfungsi pengendali arus yang masuk dari Polres Cirebon (Jawa Barat) ke Polres Brebes (Jawa Tengah) dan sebaliknya. Kalau kami yang turun, khawatirnya kami kasih perintah ke Cirebon (Polda Jawa Barat) enggak dilaksanakan. Kalau dari Mabes langsung kan sudah enggak bisa apa-apa, enggak bisa menolak perintah,” katanya di Markas Dit Lantas Polda Jawa Tengah, Rabu (10/7/2013).
Pemasangan Closed Circuit Television (CCTV), kata Istu, juga mutlak dipasang di lokasi itu. Bahkan CCTV itu tidak hanya terpantau di tingkat RTMC (Regional Traffic Management Centre) tapi terpantau tingkat pusat di NTMC (National Traffic Management Centre) di Korlantas.
Exit Tol Pejagan Brebes sendiri mempunyai aneka kondisi yang jadi penyebab kemacetan ketika mudik. Menurut Istu, penyebabnya antara lain; penyempitan kapasitas jalan di lokasi itu dari 4 lajur menjadi 2 lajur, buka tutup palang pintu kereta api setiap hari hingga 90 kali kereta melintas. Dalam hitungan, tiap 16 menit dalam satu hari ada kereta api melintas, inilah penyebab arus lalu lintas terhambat.
“Belum lagi adanya konflik arus di situ, misalnya terjadi cross antara arus dari exit tol ke pantura dengan arus dari Semarang ke Cirebon. Itu mengakibatkan terkuncinya arus. Kami sendiri sudah menyiapkan aneka rekayasa lalu lintas di sana. Kalau yang dari Mabes itu, mudah - mudahan H - 4 sudah bisa turun,” lanjutnya.
Selain exit Tol Pejagan, berbagai proyek - proyek perbaikan jalan yang memanjang di beberapa ruas pantura juga dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran arus mudik.
Data Dit Lantas berbagai perbaikan jalan di pantura antara lain; perbaikan jalan di Brebes, Jalan Martoloyo Kota Tegal, Jalan Ulujami - Comal Pemalang, Jalan Raya Plelen Batang, Jalan Cepiring Kendal, hingga masuk perbaikan Jalan Fly Over Kalibanteng Semarang.
“Di Rembang juga jadi perhatian. Solusinya itu pengerjaan jalan dilakukan lembur, siang dan malam. Kondisi jalannya memang rusak, itu Kapolresnya sudah angkat tangan,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Djihartono mengatakan pihaknya jauh - jauh hari sudah memersiapkan aneka model operasi guna mendukung kelancaran aktivitas Ramadan hingga Lebaran mendatang.
“Misalnya; untuk kesiapan lajur, Kapolda sudah meninjau hingga ke 24 Polres. Sebelum H - 10 lebaran diharapkan pengerjaan proyek jalan bisa selesai, atau dihentikan untuk mendukung kelancaran arus. Untuk lalu lintas kami juga perhatikan pasar - pasar tumpah yang kerap menimbulkan kemacetan,” tandasnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Istu Hari Winarto mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi di tingkat Mabes Polri untuk membahas terkait Exit Tol Pejagan.
Hasil koordinasi itu akan ada penempatan perwira dari Mabes Polri berpangkat Komisaris Besar, yang bertugas sebagai penanggungjawab atau pengendali. Perwira itu akan diambil dari Korlantas (Korps Lalu Lintas) atau Baharkam (Badan Pemelihara Keamanan).
“Perwira dari Mabes itu berfungsi pengendali arus yang masuk dari Polres Cirebon (Jawa Barat) ke Polres Brebes (Jawa Tengah) dan sebaliknya. Kalau kami yang turun, khawatirnya kami kasih perintah ke Cirebon (Polda Jawa Barat) enggak dilaksanakan. Kalau dari Mabes langsung kan sudah enggak bisa apa-apa, enggak bisa menolak perintah,” katanya di Markas Dit Lantas Polda Jawa Tengah, Rabu (10/7/2013).
Pemasangan Closed Circuit Television (CCTV), kata Istu, juga mutlak dipasang di lokasi itu. Bahkan CCTV itu tidak hanya terpantau di tingkat RTMC (Regional Traffic Management Centre) tapi terpantau tingkat pusat di NTMC (National Traffic Management Centre) di Korlantas.
Exit Tol Pejagan Brebes sendiri mempunyai aneka kondisi yang jadi penyebab kemacetan ketika mudik. Menurut Istu, penyebabnya antara lain; penyempitan kapasitas jalan di lokasi itu dari 4 lajur menjadi 2 lajur, buka tutup palang pintu kereta api setiap hari hingga 90 kali kereta melintas. Dalam hitungan, tiap 16 menit dalam satu hari ada kereta api melintas, inilah penyebab arus lalu lintas terhambat.
“Belum lagi adanya konflik arus di situ, misalnya terjadi cross antara arus dari exit tol ke pantura dengan arus dari Semarang ke Cirebon. Itu mengakibatkan terkuncinya arus. Kami sendiri sudah menyiapkan aneka rekayasa lalu lintas di sana. Kalau yang dari Mabes itu, mudah - mudahan H - 4 sudah bisa turun,” lanjutnya.
Selain exit Tol Pejagan, berbagai proyek - proyek perbaikan jalan yang memanjang di beberapa ruas pantura juga dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran arus mudik.
Data Dit Lantas berbagai perbaikan jalan di pantura antara lain; perbaikan jalan di Brebes, Jalan Martoloyo Kota Tegal, Jalan Ulujami - Comal Pemalang, Jalan Raya Plelen Batang, Jalan Cepiring Kendal, hingga masuk perbaikan Jalan Fly Over Kalibanteng Semarang.
“Di Rembang juga jadi perhatian. Solusinya itu pengerjaan jalan dilakukan lembur, siang dan malam. Kondisi jalannya memang rusak, itu Kapolresnya sudah angkat tangan,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Djihartono mengatakan pihaknya jauh - jauh hari sudah memersiapkan aneka model operasi guna mendukung kelancaran aktivitas Ramadan hingga Lebaran mendatang.
“Misalnya; untuk kesiapan lajur, Kapolda sudah meninjau hingga ke 24 Polres. Sebelum H - 10 lebaran diharapkan pengerjaan proyek jalan bisa selesai, atau dihentikan untuk mendukung kelancaran arus. Untuk lalu lintas kami juga perhatikan pasar - pasar tumpah yang kerap menimbulkan kemacetan,” tandasnya.
(rsa)