Hujan deras bakal guyur Malang hingga Agustus
A
A
A
Sindonews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang mengimbau warga di Desa Sitiarjo dan sekitarnya tetap waspada terhadap luapan sungai dan banjir bandang susulan.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Karangploso, Malang, Rahmatullah Aji menyatakan, potensi hujan masih terus terjadi antara 20 - 40 milimeter hingga Agustus nanti.
"Curah hujan di luar angka normal di bulan Juli," kata Aji, Rabu (10/7/2013).
Menurutnya, kondisi seperti ini dinamakan anomali cuaca, seharusnya curah hujan Juli bisa di bawah 10 milimeter.
Suhu permukaan air laut, kata Aji, saat ini suhunya hangat sekitar 29 derajat. Situasi ini menyebabkan munculnya awan cumulus nimbus yang membawa angin beserta hujan yang merata.
Karena itu, luapan air di sungai Sitiarjo bisa bertambah parah jika kondisi laut Sendang Biru sedang pasang.
Sungai yang bermuara ke selat tidak bisa masuk ke perairan Samudera Hindia. Menurutnya, hujan dan banjir rob tidak berhubungan tapi bisa memicu banjir dahsyat jika terjadi bersamaan.
Seperti diberitakan, banjir bandang menerjang empat dusun di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang.
800 keluarga menjadi korban derasnya air, Ratusan hektare sawah yang ditanami padi juga rusak, ratusan hektare perkebunan porak poranda, dan hewan ternak lenyap disapu banjir.
Banjir terjadi Selasa 9 Juli malam. Banjir diduga terjadi setelah sungai Sitiarjo tak menampung air setelah sejak sore hingga malam kawasan itu diguyur hujan lebat.
Hal itu ditambah kondisi lau Sendangbiru sedang pasang sehingga air tidak bisa masuk ke Samudera Hindia. Air lalu meluber dan meluluhlantakkan Desa Sitiarjo.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Karangploso, Malang, Rahmatullah Aji menyatakan, potensi hujan masih terus terjadi antara 20 - 40 milimeter hingga Agustus nanti.
"Curah hujan di luar angka normal di bulan Juli," kata Aji, Rabu (10/7/2013).
Menurutnya, kondisi seperti ini dinamakan anomali cuaca, seharusnya curah hujan Juli bisa di bawah 10 milimeter.
Suhu permukaan air laut, kata Aji, saat ini suhunya hangat sekitar 29 derajat. Situasi ini menyebabkan munculnya awan cumulus nimbus yang membawa angin beserta hujan yang merata.
Karena itu, luapan air di sungai Sitiarjo bisa bertambah parah jika kondisi laut Sendang Biru sedang pasang.
Sungai yang bermuara ke selat tidak bisa masuk ke perairan Samudera Hindia. Menurutnya, hujan dan banjir rob tidak berhubungan tapi bisa memicu banjir dahsyat jika terjadi bersamaan.
Seperti diberitakan, banjir bandang menerjang empat dusun di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang.
800 keluarga menjadi korban derasnya air, Ratusan hektare sawah yang ditanami padi juga rusak, ratusan hektare perkebunan porak poranda, dan hewan ternak lenyap disapu banjir.
Banjir terjadi Selasa 9 Juli malam. Banjir diduga terjadi setelah sungai Sitiarjo tak menampung air setelah sejak sore hingga malam kawasan itu diguyur hujan lebat.
Hal itu ditambah kondisi lau Sendangbiru sedang pasang sehingga air tidak bisa masuk ke Samudera Hindia. Air lalu meluber dan meluluhlantakkan Desa Sitiarjo.
(lns)