Pemkab Muba beri beasiswa 4 santri kuliah kedokteran
A
A
A
Sindonews.com - Melalui seleksi ketat, empat mahasiswa berhasil memperoleh beasiswa dari Pemkab Musi Banyuasin (Muba) untuk dapat menempuh kuliah dibidang kedokteran dan kesehatan masyarakat di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Para mahasiswa berprestasi itu terdiri dari Fitria Ulfa (MAN Model Sekayu) untuk Prodi Kesehatan Masyarakat, Nurrilah Dwi Novarienti (MAN Model Sekayu) untuk Prodi Farmasi, Eriska Muharani (MA PP Qodratullah Langkan) untuk Prodi Kedokteran, dan Tiara Indriani (MAN 2 Palembang) untuk Prodi Ilmu Keperawatan.
Keempat calon mahasiswa ini, lolos seleksi berdasarkan nilai ujian peserta yang mencapai standar penilaian. Sedangkan tahun 2012, hasil seleksi tidak memenuhi standar nilai sehingga tidak ada calon mahasiswa yang dikirim.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Muba H Sohan Majid mengatakan, keberangkatan calon mahasiswa program santri jadi dokter untuk mengikuti matrikulasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada seleksi program santri jadi dokter 2013, berhasil dijaring empat calon mahasiswa dari 56 peserta tes yang ada.
“Tahun 2012 lalu, tidak ada peserta yang memenuhi standar nilai sehingga tidak ada dikirim,” ungkapnya saat pelepasan keberangkatan calon mahasiswa program santri jadi dokter, di ruang Sekda Pemkab Muba, Rabu (10/7/2013).
Pelepasan calon mahasiswa tersebut, disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Muba H Paidol Barokat, Kabag Kesra Setda Muba H Muhammad Jaya, Kadinkes Muba dr Sriwijayani dan orangtua calon mahasiswa.
Lebih lanjut, jelas Sohan, program santri jadi dokter ini merupakan terobosan untuk meningkatkan sumberdaya manusia daerah. Menurutnya, calon mahasiswa yang berhasil lulus seleksi merupakan kebanggaan bagi daerah.
“Tentu dengan program ini akan didapat sumber daya manusia yang mengembangkan iptek dan imtaq. Kita harapkan SDM di Muba tidak kalah dengan daerah-daerah lain,” terangnya.
Sementara itu, Kabag Humas Setda Musi Banyuasin Dicky Meiriando mengatakan, Pemkab Muba telah berbuat maksimal untuk meningkatkan sumberdaya manusia di Musi Banyuasin. Oleh karena itu, siswa yang lulus seleksi program santri jadi dokter diharapkan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Adapun, program santri jadi dokter telah memasuki angkatan ke-6. Jumlah mahasiswa angkatan 1 hingga 5 mencapai 44 orang, terdiri dari program studi kedokteran, farmasi, ilmu kesehatan masyarakat, dan keperawatan. Lulusan program santri jadi dokter akan mengabdikan diri di Kabupaten Musi Banyuasin.
Sementara itu, Edi Suanto, orangtua calon mahasiswa, mengaku senang adanya program tersebut. Dirinya berharap program ini dapat terus berlanjut, dan menghasilkan SDM yang bermutu di Muba.
“Program ini sangat membantu masyarakat yang anaknya bercita-cita jadi dokter. Sebab biaya sekolah di kedokteran masih sangat mahal, khususnya untuk masyarakat menengah ke bawah,” pungkasnya.
Para mahasiswa berprestasi itu terdiri dari Fitria Ulfa (MAN Model Sekayu) untuk Prodi Kesehatan Masyarakat, Nurrilah Dwi Novarienti (MAN Model Sekayu) untuk Prodi Farmasi, Eriska Muharani (MA PP Qodratullah Langkan) untuk Prodi Kedokteran, dan Tiara Indriani (MAN 2 Palembang) untuk Prodi Ilmu Keperawatan.
Keempat calon mahasiswa ini, lolos seleksi berdasarkan nilai ujian peserta yang mencapai standar penilaian. Sedangkan tahun 2012, hasil seleksi tidak memenuhi standar nilai sehingga tidak ada calon mahasiswa yang dikirim.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Muba H Sohan Majid mengatakan, keberangkatan calon mahasiswa program santri jadi dokter untuk mengikuti matrikulasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada seleksi program santri jadi dokter 2013, berhasil dijaring empat calon mahasiswa dari 56 peserta tes yang ada.
“Tahun 2012 lalu, tidak ada peserta yang memenuhi standar nilai sehingga tidak ada dikirim,” ungkapnya saat pelepasan keberangkatan calon mahasiswa program santri jadi dokter, di ruang Sekda Pemkab Muba, Rabu (10/7/2013).
Pelepasan calon mahasiswa tersebut, disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Muba H Paidol Barokat, Kabag Kesra Setda Muba H Muhammad Jaya, Kadinkes Muba dr Sriwijayani dan orangtua calon mahasiswa.
Lebih lanjut, jelas Sohan, program santri jadi dokter ini merupakan terobosan untuk meningkatkan sumberdaya manusia daerah. Menurutnya, calon mahasiswa yang berhasil lulus seleksi merupakan kebanggaan bagi daerah.
“Tentu dengan program ini akan didapat sumber daya manusia yang mengembangkan iptek dan imtaq. Kita harapkan SDM di Muba tidak kalah dengan daerah-daerah lain,” terangnya.
Sementara itu, Kabag Humas Setda Musi Banyuasin Dicky Meiriando mengatakan, Pemkab Muba telah berbuat maksimal untuk meningkatkan sumberdaya manusia di Musi Banyuasin. Oleh karena itu, siswa yang lulus seleksi program santri jadi dokter diharapkan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Adapun, program santri jadi dokter telah memasuki angkatan ke-6. Jumlah mahasiswa angkatan 1 hingga 5 mencapai 44 orang, terdiri dari program studi kedokteran, farmasi, ilmu kesehatan masyarakat, dan keperawatan. Lulusan program santri jadi dokter akan mengabdikan diri di Kabupaten Musi Banyuasin.
Sementara itu, Edi Suanto, orangtua calon mahasiswa, mengaku senang adanya program tersebut. Dirinya berharap program ini dapat terus berlanjut, dan menghasilkan SDM yang bermutu di Muba.
“Program ini sangat membantu masyarakat yang anaknya bercita-cita jadi dokter. Sebab biaya sekolah di kedokteran masih sangat mahal, khususnya untuk masyarakat menengah ke bawah,” pungkasnya.
(san)