Belajar sejarah Indonesia di Bali

Selasa, 09 Juli 2013 - 19:02 WIB
Belajar sejarah Indonesia...
Belajar sejarah Indonesia di Bali
A A A
Sindonews.com - Bali tak hanya dikenal memiliki keindahan pantai, dan alamnya. Kini, wisatawan Bali juga bisa menikmati wisata alternatif, yakni berwisata sembari belajar sejarah peradaban Indonesia di Taman Nusa di Kabupaten Gianyar.

Obyek wisata yang baru saja soft opening, ini memiliki pemandangan menawan dikelilingi tebing dan hutan asri, serta hamparan sawah terasing sepanjang jauh mata memandang.

Begitu masuk di pintu Taman Nusa, suasana serasa kembali ke tempo dulu yang sangat kental dengan budaya dan peradaban masyarakat tradisional.

Lokasi wisata seluas 15 hektar, di Jalan Taman Bali Banjar Blahpane, Klod Desa Sidan, ini menjual panorama khas alam tropis Indonesia. Mulai budaya, adat istiadat, rumah adat, museum, hingga karya cipta masyarakat Indonesia di masa saat ini atau pembangunan.

Presiden Director Taman Nusa Santosa Senangsyah mengatakan, obyek wisata yang dibangunnya itu merupakan taman wisata budaya Indonesia, sekaligus persembahan Bali untuk Indonesia, dan masyarakat dunia.

“Taman Nusa ini bertujuan sebagai sarana wisata, pendidikan dan pelestarian dan riset budaya Indonesia,“ kata Santosa di sela soft launching di Gianyar, Selasa (9/7/2013).

Gagasan lahirnya obyek wisata alternatif di Bali ini berawal dari keprihatinan akan kondisi saat ini di mana seni budaya Indonesia semakin terpinggirkan dan kurang diminati generasi muda.

Karena itu, muncul gagasan lahirnya pusat pelestarian budaya bangsa. Pihaknya ingin mengangkat eksisetenis budaya warisan nenek moyang sehingga bisa memperkenalkan tidak hanya kepada masyarakat Indonesia, namun juga dunia luar.

Sebagai tamam wisata budaya, tempat ini memiliki kandungan atau muatan pendidikan. Di Taman Nusa, ini pengunjung diajak untuk menelusuri panorama perjalanan waktu bangsa Indonesia, dari dulu hingga masa pra sejarah, kerajaan nusantara, kampung budaya, sampai Indonesia meraih kemerdekaan.

Sebagai contoh di salah satu obyek di taman ini ditampilkan replika candi borobudur sebagai karya monumental bangsa, termasuk salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Juga, nampak replika patung figur mahapatih Gajah Mada yang terkenal dengan sumpah palapa dalam menyatukan seluruh kerajaan nusantara.

Sumpah Palapa, itu kemudian memberi inspirasi tokoh Proklamator RI Soekarno Hatta saat Indonesia meraih kemerdekaan. Semua cerita dan perjalanan sejarah, itu coba direkam dihadirkan diobyek yang dibatasi sebuah sungai besar atau berbatasan dengan Kabupaten Klungkung.

Pengunjung bisa lebih banyak melihat dari dekat bagaimana bangunan rumah bersejarah dari seluruh provinsi di Indonesia mulai Aceh sampai Papua. Salah satu bagian obyek wisata ini adalah sebuah jembatan menuju harapan Indonesia yang digambarkan dengan bangunan sapu lidi atau simbol pemersatu bangsa.

"Ada tiga musuem di dalamnya berupa museum kain, wayang dan etnografi serta ruang pameran," kata Santosa didampingi PR Taman NUsa Gede Panca Buana Karya.

Di dalam gedung berbentuk sapu lidi itulah kata Santosa, pihaknya ingin menyampaikan pesan dalam konsep wisata Taman Nusa bahwa yakni harapan Indonesia. Harapannya, bisa menjadi bangsa yang berilmu atau pintar, berbudaya dan terbuka baik terhadap sesama bangsa sendiri maupun dengan bangsa lainnya di dunia.

Untuk bisa menikmati keindahan alam di sekitar Taman Nusa, beserta panorama Indonesia yang ada dalam obyek wisata tersebut, pengunjung dikenakan tarif Rp110 ribu untuk dewasa, dan Rp75 ribu untuk anak-anak.

Sedangkan bagi wisatawan asing, tarif masuk dibandrol USD500 dan anak-anak USD 250. Pengunjung sampai puas bisa menelusuri jejak sejarah dan peninggalan budaya nenek moyang dan leluhur Indonesia.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8967 seconds (0.1#10.140)