Korban gempa Aceh rayakan meugang di kamp pengungsi

Senin, 08 Juli 2013 - 19:31 WIB
Korban gempa Aceh rayakan...
Korban gempa Aceh rayakan meugang di kamp pengungsi
A A A
Sindonews.com - Ratusan pengungsi di Kute Glime, Ketol, Aceh Tengah, merayakan tradisi meugang di barak. Tradisi memasak daging menyambut bulan suci Ramadan ini, tetap dilaksanakan dengan segala keterbatasan.

Dalam tradisi meugang, daging yang sudah dimasak bagi-bagikan ke tetangga. Namun, tidak demikian di barak pengungsi ini. Pasalnya, daging yang didapat hanya cukup untuk dikonsumsi sehari, bahkan tidak cukup untuk sahur perdana.

“Tidak ada bahan untuk buat bumbu masak jadi, saya goreng saja untuk makan sekarang,” kata Rahmi, salah seorang ibu rumah tangga, di pengungsian, Senin (8/7/2013).

Aktivitas meugang sudah terlihat di barak pengungsi sejak pagi. Di sekitar lokasi, belasan pria sudah menyembelih tiga ekor sapi. Daging yang sudah dipotong-potong dimasukkan dalam kantung plastik untuk dibagikan pada pengungsi.

“Habis ini, kita bagi perbarak pengungsi, tidak tahu setiap keluarga dapat berapa kilo,” kata Selamet (46), Kepala Desa Genting Bulen.

Dia memperkirakan, tiga ekor sapi yang disembelih menghasilkan sekitar 240 kilogram. Daging tersebut tidak cukup untuk dibagi ke semua pengungsi. “Daging ini cuma untuk pengungsi di barak, pengungsi yang dirikan tenda depan rumah tidak dapat,” kata Selamet.

Menurut Selamet, pihaknya hanya diperintahkan posko pengungsi menyembelih sapi dan membagikan ke barak. Walau kasihan pada pengungsi depan rumah, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. “Mereka juga korban gempa saudara kami, tapi kami harus bagaimana,” jelasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sapi meugang, pemerintah Aceh menyalurkan 50 ekor sapi. Sapi tersebut dinyatakan telah dibawa dengan mobil iring-iringan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf saat menuju Bener Meriah.

Seluruh sapi dinyatakan telah didistribusikan ke posko-posko pengungsian. Diharapkan besok, saat puncak perayaan tradisi meugang seluruh pengungsi dapat menikmati.

Salah seorang perwira polisi yang ditugaskan di posko Kute Glime, mengaku tidak tahu keberadaan sapi pemerintah Aceh. Menurutnya yang ada hanya sapi bantuan Polri dan salah seorang politisi. “Mana ada sapi pemerintah di sini kalau adakan keliatan sapinya,” tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8155 seconds (0.1#10.140)