WHO gelar advokasi pencegahan penyakit menular
A
A
A
Sindonews.com - World Healt Organization (WHO) dan Kementrian Kesehatan RI menggelar sosialisasi dan advokasi untuk mencegah penyakit menular di Mamuju. Fokus menyakit yang menjadi sasaran adalah kusta dan frambusia.
Kasubid Kusta dan Frambusia Kementrian Kesehatan RI dr. Christina Widyaningrum, mengatakan, sosialisasi tersebut untuk mengenali penyakit kusta dan frambusia, termasuk cara pencegahan dan pengobatannya.
Dia meminta agar ada kesadaran dan komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan kebijakan demi kesinambungan program pencegahan penyakit kusta dan frambusia.
Sementara itu, Technical Officer of Malaria WHO dr. Briliana Nur Rohima berharap peran aktif pemerintah untuk memperhatikan orang terpinggirkan. Sebab merekalah yang sering mendapat serangan kusta dan frambusia.
Asisten III bidang pemerintahan Daud Yahya mengatakan, pemerintah bersyukur karena WHO damn Kemenkes RImasih peduli terhadap Kabupaten Mamuju. Dia meminta petugas kesehatan dan PNS Pemkab Mamuju secara umum untuk bekerja kolektif dalam memaksimalkan penanganan penyakit tersebut.
"Yang paling penting adalah mengetahui cara mendeteksi penyakit ini secara dini. Agar penularannya bisa dicegah," katanya.
Sosialisasi dan advokasi di ruang pola kantor Bupati Mamuju ini diikuti lintas sektor dan lintas program. Juga para Kepala Puskesmas maupun para Camat se kabupaten Mamuju.
Kasubid Kusta dan Frambusia Kementrian Kesehatan RI dr. Christina Widyaningrum, mengatakan, sosialisasi tersebut untuk mengenali penyakit kusta dan frambusia, termasuk cara pencegahan dan pengobatannya.
Dia meminta agar ada kesadaran dan komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan kebijakan demi kesinambungan program pencegahan penyakit kusta dan frambusia.
Sementara itu, Technical Officer of Malaria WHO dr. Briliana Nur Rohima berharap peran aktif pemerintah untuk memperhatikan orang terpinggirkan. Sebab merekalah yang sering mendapat serangan kusta dan frambusia.
Asisten III bidang pemerintahan Daud Yahya mengatakan, pemerintah bersyukur karena WHO damn Kemenkes RImasih peduli terhadap Kabupaten Mamuju. Dia meminta petugas kesehatan dan PNS Pemkab Mamuju secara umum untuk bekerja kolektif dalam memaksimalkan penanganan penyakit tersebut.
"Yang paling penting adalah mengetahui cara mendeteksi penyakit ini secara dini. Agar penularannya bisa dicegah," katanya.
Sosialisasi dan advokasi di ruang pola kantor Bupati Mamuju ini diikuti lintas sektor dan lintas program. Juga para Kepala Puskesmas maupun para Camat se kabupaten Mamuju.
(lns)