Bocah korban gempa meninggal di RSU Banda Aceh
A
A
A
Sindonews.com - Seorang bocah, korban gempa berkekuatan 6,2 skala richter, di Aceh Tengah yang berhasil dirujuk ke Banda Aceh, meninggal dunia, di RSU Zainal Abidin. Bocah yang diketahui bernama Sovia Azzahra (5), warga asal Kampung Baru, Kecamatan Takengon Barat, itu meninggal pagi tadi, setelah kritis tertimpa reruntuhan bangunan.
"Dia meninggal sekitar pukul 06.30 WIB, langsung dibawa pulang ke Takengon dengan ambulans yang kebetulan sedang menuju ke sana," kata Humas RSU Zainal Abidin Ahmadi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (5/7/2013).
Sovia mengalami luka parah di kepala, dan tak sadarkan diri selama tiga hari. Dia sempat dirawat di RSU Datu Beru Takengon, sebelum diterbangkan ke Banda Aceh dengan pesawat ambulans milik TNI Angkatan Udara. Ahmadi mengatakan, Sovia langsung ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Belum sempat dimasukkan ke ruangan, dia dirawat di IGD. Nafasnya sudah berat sejak siang kemarin, sudah beri kebutuhan ventilasi dan nafas buatan, tetapi nyawanya tidak tertolong," terangnya.
Sementara itu, lima anak-anak korban gempa lainnya masih dirawat di RSU Zainal Abidin. Mereka berasal dari Aceh Tengah yang dirujuk pada Rabu lalum dengan pesawat TNI AU. Kondisi kelima korban, kini mulai membaik.
"Setelah dioperasi kemarin, sudah mulai baikan. Kata perawat, sudah mulai stabil," kata Fitriani (23), Ibu Hafiz Mahardika (10 bulan), seorang bayi korban gempa asal Blang Mancung, Ketol, Aceh Tengah, saat dijumpai di ruang Jeumpa II RSU Zainal Abidin.
"Dia meninggal sekitar pukul 06.30 WIB, langsung dibawa pulang ke Takengon dengan ambulans yang kebetulan sedang menuju ke sana," kata Humas RSU Zainal Abidin Ahmadi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (5/7/2013).
Sovia mengalami luka parah di kepala, dan tak sadarkan diri selama tiga hari. Dia sempat dirawat di RSU Datu Beru Takengon, sebelum diterbangkan ke Banda Aceh dengan pesawat ambulans milik TNI Angkatan Udara. Ahmadi mengatakan, Sovia langsung ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Belum sempat dimasukkan ke ruangan, dia dirawat di IGD. Nafasnya sudah berat sejak siang kemarin, sudah beri kebutuhan ventilasi dan nafas buatan, tetapi nyawanya tidak tertolong," terangnya.
Sementara itu, lima anak-anak korban gempa lainnya masih dirawat di RSU Zainal Abidin. Mereka berasal dari Aceh Tengah yang dirujuk pada Rabu lalum dengan pesawat TNI AU. Kondisi kelima korban, kini mulai membaik.
"Setelah dioperasi kemarin, sudah mulai baikan. Kata perawat, sudah mulai stabil," kata Fitriani (23), Ibu Hafiz Mahardika (10 bulan), seorang bayi korban gempa asal Blang Mancung, Ketol, Aceh Tengah, saat dijumpai di ruang Jeumpa II RSU Zainal Abidin.
(san)