Dan Group II Kopassus: Penyerang LP Cebongan TNI berprestasi
Dan Group II Kopassus: Penyerang LP Cebongan TNI berprestasi
A
A
A
Sindonews.com - Dan Group II Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Kartosuro, Letkol Inf Maruli Simanjuntak menyatakan jika para terdakwa penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan merupakan anggota yang dianggapnya berprestasi.
Seperti, dalam olahraga, tinju dan taekwondo. Bahkan, saat bencara erupsi Merapi, mereka yang paling depan.
"Ucok dan Sugeng (terdakwa satu dan dua di berkas pertama) saya tahu persis. Bukan tim yang di bagian masak, tapi di depan," katanya saat menjadi saksi di berkas kedua, peradilan kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIB Cebongan, Sleman, pada Rabu (3/7/2013).
Kesaksiannya ini dikatakan di dalam sidang, depan lima terdakwa berkas kedua. Diantaranya, Sertu Tri Juwanto, Sertu Anjar Rohmanto, Sertu Martinus Roberto, Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo. Diketahui, ia pernah menjabat Komandan Batalyon Kopassus pada 2008 lalu, yang menjadi atasan para terdakwa.
Menurutnya, setiap anggota Kopassus menjalani latihan yang berat dan operasi militer mengancam jiwa. Kalau tidak mempunyai jiwa Korsa yang kuat saat bertempur, akan sangat berbahaya.
"Apapun yang terjadi pada teman kita, harus dibantu. Jiwa Korsa sangat penting bagi kita," kata dia.
Ketika berada disituasi perang, semua bergerak saling melindungi. Satu bergerak, yang lainnya melindungi. "Itu sudah menjadi insting kami dan merupakan permainan-permainan kami. Memang, kami dilatih untuk itu," ujarnya.
Seperti, dalam olahraga, tinju dan taekwondo. Bahkan, saat bencara erupsi Merapi, mereka yang paling depan.
"Ucok dan Sugeng (terdakwa satu dan dua di berkas pertama) saya tahu persis. Bukan tim yang di bagian masak, tapi di depan," katanya saat menjadi saksi di berkas kedua, peradilan kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIB Cebongan, Sleman, pada Rabu (3/7/2013).
Kesaksiannya ini dikatakan di dalam sidang, depan lima terdakwa berkas kedua. Diantaranya, Sertu Tri Juwanto, Sertu Anjar Rohmanto, Sertu Martinus Roberto, Sertu Suprapto, dan Sertu Hermawan Siswoyo. Diketahui, ia pernah menjabat Komandan Batalyon Kopassus pada 2008 lalu, yang menjadi atasan para terdakwa.
Menurutnya, setiap anggota Kopassus menjalani latihan yang berat dan operasi militer mengancam jiwa. Kalau tidak mempunyai jiwa Korsa yang kuat saat bertempur, akan sangat berbahaya.
"Apapun yang terjadi pada teman kita, harus dibantu. Jiwa Korsa sangat penting bagi kita," kata dia.
Ketika berada disituasi perang, semua bergerak saling melindungi. Satu bergerak, yang lainnya melindungi. "Itu sudah menjadi insting kami dan merupakan permainan-permainan kami. Memang, kami dilatih untuk itu," ujarnya.
(rsa)
Explore More